"Lebaran nanti gue kebetulan ada waktu bantuin bokap. Gue stay empat hari di Papua untuk lihat bisnis keluarga, resort, dan diving," tandas Marcel di Shisha Cafe, Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (25/8) malam. Selama satu tahun ini, bisnis keluarga Marcel masih butuh pengembangan disana-sini. Sejauh ini, ia sudah memiliki dua kamar yang siap disewakan. Lokasinya sendiri di Raja Ampat, Papua. Marcel punya alasan tersendiri mengapa memilih tempat itu sebagai lahan bisnisnya.
"Sempat dulu kepikiran bisnis seperti ini di Bunaken, ternyata saingannya terlalu banyak, soalnya yang baru belajar diving tahunya Bunaken dan Bali," kata Marcel beralasan. "Disini kita bikin paket yang murah kok. Memang banyak yang datang, tapi enggak ada orang Indonesia, bule semua," imbuh pria berusia 24 tahun itu. Menjalani bisnis di lokasi milik orang lain rupanya tak mudah. Marcel mengira akan mendapat banyak bantuan dari warga lokal, ternyata ia salah. Marcel dan sang ayah harus pintar mencari celah agar bisnisnya bisa mendapatkan kemudahan. "Hambatan pasti ada. Gue bikin resort di Papua kirain mereka mau bantu, ternyata agak repot urus izinnya. Tapi gue enggak kapok dengan kegagalan, itu satu langkah lagi untuk naik." Lelaki kelahiran Hannover, Jerman itu menilai bisnis yang dirintisnya itu bisa sangat menjanjikan. "Pinginnya sih buat masa depan juga. Ini sebenarnya bisnis kedua, nanti akan mulai yang ketiga. Tadinya gue mau disuruh kerja sama orang, tapi waktunya enggak cukup karena gue masih di entertainment," terang pemain film 'Catatan Akhir Sekolah' itu. Okki