"Kyai Rais itu kyai yang global yang paham teknologi, bukan hanya sebagai teori tapi sebagai pelaku pun mampu. Disini saya tetap rock n roll tapi hanya secara skill, walaupun enggak seperti yang ada di panggung. Saya kagum, ternyata rock tidak terpinggirkan juga di sini," tutur Ikang saat dijumpai dalam acara syukuran film 'Negeri 5 Menara' di Planet Hollywood, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.16, Jakarta Selatan, Rabu (27/7) sore.
Awalnya, pria berna asli Ahmad Zulfikar Fawzi itu sempat tak percaya diri lantaran harus melakukan proses casting lebih dulu. "Saya juga ikut casting lo. Sempat enggak pede," kata ayah dua anak itu. Namun, proses casting justru membuat Ikang jadi memiliki banyak bahan acuan akan perannya. "Alhamdulillah jadi diterima setelah casting. Begitu jadi pun saya jadi punya acuan. Kyai Rais itu tokoh perpaduan dua kyai. Dua tokoh itu harus saya masukkan jadi satu," katanya.
Kebagian peran sebagai Kyai Rais, menuntut Ikang untuk menghayati perannya. Setiap hari, pria yang pernah menghabiskan masa kecilnya di Belgia dan Jepang itu menjadi rajin mengaji. "Setiap hari saya mengaji supaya dapat berkah. Siapa tahu dari film ini bisa memberi pencerahan buat yang lain," kata Ikang yang sudah melakukan reading selama enam bulan terakhir.Okki