"Menurutku masing-masing orang berbeda, kalau aku pribadi lebih senang menyukuri apa yang ada saja. Cantik enggak hanya fisik, tapi dalamnya. Kalau hatinya baik, maka inner beauty-nya akan lebih keluar," kata Mitha saat dijumpai di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (16/6) siang. Mitha enggan menasihati jika ada teman-temannya yang melakukan operasi. "Sebenarnya, menasihati enggak, karena setiap orang punya hak masing-masing untuk memilih jalannya. Paling kalau ada kesempatan, aku cuma bilang syukuri saja apa yang ada. Karena namanya orang kalau sudah addict sama kayak begituan, dibilangin kayak apa juga susah," ujarnya sambil tertawa. Mengutak-atik bagian tubuh, menurut Mitha, masih menjadi hal memalukan alias aib yang harus disimpan rapat-rapat di Indonesia. "Rata-rata orang Indonesia itu kalau operasi suka enggak ngaku. Menurut mereka, operasi apapun itu, kecantikan atau keperawanan, itu kan sebuah aib. Kalau di Thailand atau Filipina operasi itu santai banget. Di Indonesia bisa dibilang sesuatu yang dianggap tabu," tambahnya. Soal operasi keperawanan yang marak dibicarakan belakangan ini, Mitha enggan terlalu banyak berkomentar. Menurutnya, operasi keperawanan adalah hal yang sia-sia. "Aku belum tahu tuh. Kayaknya menurut aku itu enggak real deh. Namanya ciptaan Allah kalau sudah rusak ya rusak," katanya.Okki