Trio Serdadu Kumbang, Akrab Luar Dalam

By nova.id, Minggu, 29 Mei 2011 | 13:09 WIB
Trio Serdadu Kumbang Akrab Luar Dalam (nova.id)

Trio Serdadu Kumbang Akrab Luar Dalam (nova.id)

"Foto: Dok Alenia Pictures "

Film Serdadu Kumbang yang akan tayang saat liburan sekolah (mulai 16 Juni) nanti dibintangi tiga pemain cilik. Yudi Miftahudin (11) sebagai Amek, Aji Santosa (9) sebagai Umbe, dan Fachri Azhari (11) sebagai Acan.

Semuanya melalui proses casting, dan untuk kandidat tokoh Amek, pihak Alenia Pictures sempat kesulitan mencarinya. Pasalnya, sejumlah anak sumbing yang ditemui sudah dioperasi atau minder diajak bermain film.

Berbeda dengan Yudi, anak tukang sate asal Balaraja Tangerang ini berani dan mau. "Waktu itu saya lagi ngangon (mengembala) kambing, lalu ditawarin main film. Langsung mau. Orangtua juga setuju, Cuma dipesenin "hati-hati"," cerita Yudi polos.

Setelah ketiga pemain itu didapat, giliran Alenia Pitures mengolahnya. Maklum, ketiga bocah itu awam soal akting. Secara bersamaan, mereka dilatih dasar-dasar akting dan reading. Latihan bersama pra syuting ini dimaksudkan pula untuk mengakrabkan mereka selama di Jakarta. Tak lupa, lima anak asal Sumbawa (Kencor, Jafar, Beda, Ima, dan Lani) sengaja diboyong ke ibukota. "Selain mereka jadi saling kenal, Yudi, Aji, dan Fachri bisa belajar logat Sumbawa dari Kencor dkk," ujar Nia Sihasale Zulkarnaen, sang Eksekutif Produser.

Syuting di Sumbawa memakan waktu sebulan lebih (November-Desember 2010). Buat trio Yudi, Aji, dan Fachri ini kali pertama mereka pergi sejauh dan selama ini, terpisah dari orangtua. Ini pun pengalaman pertama mereka naik pesawat terbang. "Deg-degan juga, takut jatuh," ujar Fachri.

Mereka pun harus izin dari sekolah. Kendati demikian, sejumlah tugas dari sekolah dan pesan orangtua menyertai kepergian mereka ke Sumbawa. Seusai syuting, mereka biasanya belajar sambil dibimbing oleh seseorang dari kru Alenia, yang bertugas mengurus serta menjaga mereka. Hari Jumat merupakan hari libur syuting, dan sering dijadikan waktu bertelepon dengan keluarga. Mereka pun harus sabar, sebab sinyal telepon di sana terhitung sulit.

Secara keseluruhan, pengalaman syuting amat berkesan buat Yudi, Aji, dan Fachri. "Akting itu susah, capek, tapi seru dan alamnya indah," kata Yudi. Mereka sepakat, pengalaman menunggangi kuda Sumbawa jadi latihan tersulit tapi mengasyikan. "Kami beberapa kali jatuh, tapi mencoba lagi sampai bisa. Ada juga yang jatuh kena ranjau (tahi kerbau)," tutur Aji dan disambut tawa Yudi dan Fachri

Di salah satu adegan, Yudi melakukan akting menangis yang membuat seluruh kru ikut meneteskan air mata. Mengenai akting dahsyat itu, kata Yudi, tak ada kiat khusus. "Hanya baca bismillah, lalu nangis sambil teriak-teriak. Setelah itu suara saya hilang," kata Yudi yang bercita-cita jadi dokter gigi.

Yudi, Aji, dan Fachri kini terpisah oleh kegiatan masing-masing. Untuk melepas rindu, mereka masih kerap bertelepon. Suasana indah dan cerita persahabatan mereka di Sumbawa pun masih terbayang. "Ingat tidur dan mandi bareng. Kayaknya pengin syuting bareng lagi," sebut Fachri.

Ical