Namun, apakah kedekatan itu diartikan mereka sedang berpacaran, Densu tak mau menarik kesimpulan. "Belum ada jaminan. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di depan. Apakah kedekatan ini bisa berlanjut terus atau tidak. Bisa saja nanti dia bertemu orang baru dan membina relationship, begitu juga saya. Jodoh, kan, di tangan Tuhan," jawabnya sambil tertawa.
Densu melanjutkan, sebetulnya ia sudah mengenal Agnes sejak 8 tahun yang lalu. "Ya, ketika itu dia mungkin masih 16 tahun-an," sebut Densu. Karena kesibukan masing-masing, komunikasi mereka terputus. Hubungan kembali terjalin saat bertemu di Twitter. "Kami saling tanya kabar. Perbincangan pun belanjut layaknya orang yang sudah lama enggak bertemu," imbuh Densu.
Pertemuan kali ini pun menurut Densu berbeda. Agnes terlihat lebih dewasa dan berilmu. "Banyak yang berubah dari Agnes, begitu juga dia menilai saya," tukas Densu. Setiap perbincangan dirasakan Densu sangat nyaman dan mengasyikkan karena Agnes menularkan semangat dan wawasannya tentang berbagai hal ke Densu. "Kami seperti bertukar ilmu saja. Saya kagum pada keinginan Agnes go international. Dia yakin bisa melakukan apa saja dan tak mau menunjukkan sisi lemahnya ke orang lain. Gila, wanita semuda itu semangatnya luar biasa dan pantang menyerah. Itu jadi inspirasi juga buat saya," puji Densu. "Cewek, tuh, seperti dia. Mantap!"
Kepribadian Agnes yang kuat dan pekerja keras menurut Densu mirip dirinya, sehingga mereka bisa betah mengobrol berlama-lama. Bila pada akhirnya keakraban itu memunculkan gosip macam-macam, Densu hanya ingin berpikir positif. "Kami santai saja. Saya pun tak ingin mengambil keuntungan dari gosip," tutup Densu.
Ical