Perceraian Moerdiono dengan istrinya, Maryati, masih diproses di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Perancang busana Poppy Dharsono santer dikabarkan sebagai pemicu sekaligus memaksa Moerdiono untuk bercerai. Kuasa hukum istri Moerdiono, Henry Yosodiningrat, melihat adanya kejanggalan dari permintaan cerai kliennya. Diceritakan Henry, pada bulan Agustus 2010 lalu, Poppy sempat meminta kepada adik lelaki Moerdiono, J.Budi Santoso, untuk dicarikan seorang kuasa hukum yang mengurusi perceraiannya. Ironisnya, kondisi Moerdiono saat itu dalam keadaan tak bisa berbicara, bahkan tak sadarkan diri.
"Saya dihubungi mas Budi, dia mengatakan diminta oleh Poppy Dharsono untuk mencarikan lawyer untuk ajukan perceraian," kata Henry saat dijumpai di Rumah Yoso di Jl.Wisma Semar No.888 HY, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (22/3) malam. Setelah melalui beberapa perbincangan, Henry memutuskan untuk bertolak ke Singapura dan bertemu dengan Moerdiono yang saat itu ditemani oleh Poppy. Namun, betapa terkejutnya Henry setibanya disana melihat kondisi Moerdiono sangat buruk. "Saya melihat berbagai alat dipasang ke badan Pak Moer. Alat pernapasan, infus dan lainnya. Beliau dalam keadaan lemah tidak bisa komunikasi. Apapun yang dia ucapkan tidak jelas," kata Henry. Tak sampai disitu, diakui Henry dan beberapa saksinya, Poppy 'memaksa' untuk dibuatkan surat kuasa yang akan ditandatangani langsung oleh Moerdiono. Padahal, menurut Henry, Moerdiono tak hanya sulit bicara tapi juga sulit menggerakkan anggota tubuhnya.
"Poppy Dharsono tanya surat kuasa dan minta materai, dan Pak Moer dipaksa menandatangani. Pak Moer dengan ekspresi marah bilang 'enggak bisa'. Poppy bilang biar pangeran (Pak Moer) latihan tandatangan dulu," ucap Henry menirukan ucapan Poppy. Sejak itulah, Henry mulai sangsi pada ucapan Poppy yang mengaku diminta langsung oleh Moerdiono untuk segera mengurus perceraiannya dengan Maryati. "Saya tidak percaya apakah dia mau bercerai dengan istri dalam keadaan seperti itu," kata Henry sinis.Okki