"Alhamdulillah rampung. Kami berharap bisa menjadi kenang-kenangan mas Adjie khususnya," kata Angie saat dijumpai di rumah duka Jl. Taman Cilandak 2 Blok E No.14, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu (16/3) malam. Ridwan Effendi, salah seorang asisten pribadi yang berbincang dengan tabloidnova.com, buku itu rencananya akan dicetak sebanyak 1500 eksemplar. Namun, sampai pertengahan acara, buku itu baru diantar 350 buku dari 600 buku yang dipesan. "Tapi memang itu memang tak dijual umum, hanya untuk yang datang saat tahlilan. Mas Adjie kan selalu ingin dilihat prestasinya, diakui apa yang telah dia lakukan," ungkapnya. Buku yang akhirnya dilanjutkan oleh Angie itu merangkum seluruh kegiatan serta pemikiran Adjie selama menempuh karir politisnya. "Dalam buku itu saya ingin merangkum apa yang telah mas Adjie lakukan walaupun buku itu tidak cukup untuk mengatakan apa yang telah ia lakukan, banyak yang mas Adjie perbuat," ujar Angie tersedu. Dalam sampul depan buku Adjie, tertulis nama Angelina Sondakh Massaid bukan Adjie Massaid. "Buku ini memang catatan dari mas Adjie, misalnya saat dia rapat atau ada pandangan peristiwa .Buku ini dipersiapkan setelah 3-4 hari mas Adjie berpulang," katanya.Okki