"Kalau menurut saya sih enggak papa karena Slank sendiri pernah punya pengalaman yang sama saat masuk ke Amerika dan harus kena berbagai bentuk pajak, harus punya visa kerja, mau ekspor marchandise sampai CD lagu Slank pun dipajakin. Kita juga harus begitu," saran Bimbim saat ditemui di Studio Dahsyat, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (21/2).
Pajak film-film asing dianggap Bimbim sebagai hal yang wajar. Pasalnya, hal ini bisa membantu film Indonesia sedikit lebih maju.
"Kalau menurut aku peraturan pajak memang harus diperlakukan sama, jangan hanya kita mau "jualan" di Amerika dikenakan pajak, dan giliran mereka juga harus sama dong," katanya.
Menurut drummer Slank ini, dengan adanya peradilan pajak film, tak ada lagi yang dirugikan. "Jadi intinya pemberlakuan pajak film Indonesia dan pajak film luar harus sama. Jangan mentang-mentang dari luar negeri. Paling tidak pajak yang diberikan tersebut bisa melindungi film nasional. Karena jika mau bersaing terus terang kita pasti kalah," paparnya.Icha