"Papa enggak ada udah dua minggu. Dia orangnya enggak pernah ke dokter, merasa enggak pernah sakit. Kalau orang jaman dulu kan tidak mau nyusahin keluarga," ujarnya sambil menceritakan awalmula kepergian ayahnya, saat ditemui di Menara Gracia, Kuningan, Jakarta Selatan (25/1) malam.
Sambil terisak, Kinar menjelaskan sakit yang diderita ayahnya. "Sakitnya udah parah. Sampai digotong saat mau dibawa ke dokter, soalnya masih aja enggak mau. Beliau bilang enggak apa-apa. Tapi dia udah koma. Gula darah 900, tinggi banget, padahal normalnya 80. Tiga hari di rumah sakit, mau dipindahin ke rumah sakit lain, tapi udah meninggal," ceritanya sambil terbata-bata.
Sebagai anak, Kinar mengaku belum memberikan yang terbaik untuk ayahnya. "Aku yakin sekarang papa ada ditempat yang lebih baik. Aku masih sering kangen banget sama papa. Kita jarang ketemu, mudah-mudahan papa bisa maafin aku. Sekarang aku mau ikhlas biar papa di sana tenang," ucapnya sambil berlinang airmata.
Yang membuat Kinar masih merasa bersalah adalah, hubungannya sempat memburuk dengan ayahnya sejak dirinya banyak melakukan aktivitas.
"Waktu kecil dekat banget sama papa. Udah gede dia over protektif gitu, maklum kalau pernah terjadi pertengkaran. Kita ketemunya kalau ada acara keluarga aja, karena kalau enggak pasti jadinya berantem lagi. Mudah-mudahaan sakitnya papa itu bukan karena aku. Aku cuma berharap papa maafin aku," katanya sambil menangis.Icha