Menurut Isye, Jane dibawa ke rumah sakit Carolus ketika sedang mengurus kelengkapan surat dalam kasusnya yang masih disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. "Dia mau ngasi surat ke pengacaranya, dia sebenarnya kecapekan dan kurang makan karena kepikiran kasus ini," aku Isye.
Setiba di rumah sakit tepat jam 23:00 WIB, Jane ditempatkan di UGD (Unit Gawat Darurat). Namun, karena ruang inap penuh, Jane dilarikan ke rumahnya pukul 3.00 Wib dini hari. "Tante yang minta dia di rawat di rumah saja," katanya.
Isye pun menceritakan mengapa anaknya itu bisa melemah dan akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat. "Dia memang stres banget, gara-gara dituntut 6 bulan penjara. Dia itu sudah enggak nafsu makan, kepikiran terus, maunya cepat kelar," ungkapnya.
Diakui Isye, Jane semakin stres lantaran hakim yang menangani kasunya sepertinya mengintimidasinya di setiap sidang. "Ada satu hakim yang mengintimidasi, hakim bilang 'udah lihat-lihat belum rutan Pondok Bambu, udah siap belum masuk penjara'. Itu bikin dia makin takut dan stres. Harusnya kalimat tersebut enggak boleh dikeluarkan dari mulut hakim, di tengah persidangan lagi," bebernya.
Tak heran, menjelang putusan, kondisi Jane semakin melemah. "Harusnya dia putusan hari ini, cuma sepertinya ditunda, karena dia enggak bisa datang. Saya sudah memberi surat rumah sakit ke kuasa hukumnya," jelasnya.
Kasus Jane disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait tudingan pengeroyokan kepada dirinya terhadap seorang supir bernama Mislam. "Masih kasus Mislam, padahal Jane sempat melaporkan Mislam ke Polsek Selatan, tapi malah Jane yang disidangkan, laporan Jane justru diabaikan," sedihnya. Icha