"Saya termasuk orang yang percaya, seniman itu tak tergantikan. Contohnya Raden Saleh dan Afandi. Mereka punya keturunan yang melukisnya sama persis, sama indahnya, tapi toh enggak muncul sehebat Afandi. Itu juga yang membuat saya berpikir, tak ada orang yang bisa menggantikan Mas Kas (Kasino) dan Mas Dono," ujar Indro di sela-sela peluncuran buku perdana Warkop, Main-main Jadi Bukan Main di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (10/11).
Untuk membentuk grup lawak baru, Indro merasa gamang. Ia merasa bukan pelawak tanpa Dono dan Kasino. "Saya sebelumnya bukan pelawak. Berkat bersama-sama Dono dan Kasino, saya baru bisa jadi pelawak. Bikin grup lawak baru bisa saja tapi saya agak gamang," tutur Indro.
Penyuka motor gede ini percaya, menjadi pelawak besar itu butuh jam terbang karena tidak ada ilmu baku untuk mempelajari lawakan. "Seniman komedi itu lahir sendiri, eksplor sendiri, enggak ada ilmunya. Kalau saya merekrut personel baru pun akan timpang jadinya," tandas Indro.Isna