"Kerinduan itu ada, makanya mungkin dalam kesempatan ini saya punya perusaahan film, Karnos Film, dan Karnos itu harus eksis walaupun saya tidak disana. Karnos film juga baru memproduksi film judulnya Satu Jam Saja. Tapi aku tidak menyutradarai, kebetulan aku buat skenario dan main 2 scene saja," kata Rano saat dijumpai di Jl. Johar No.24, Jakarta Pusat, Rabu (15/9) siang.
Menjabat sebagai wakil bupati Tangerang, tak membuat Rano kehabisan waktu untuk menyalurkan bakat menulisnya. Selain menelurkan sebuah film yang akan dirilis 7 Oktober mendatang, Rano juga akan merilis novelnya. "Pekerjaanku sebenarnya juga banyak waktu luangnya dan saya pakai untuk menulis skenario, ya tentang konten budaya lokal," tutur pria yang akrab disapa Bang Doel ini.
"Tangerang sedikit unggul dari Jakarta, karena adanya etnis Tionghoa, Cina Benteng. Mereka punya ornamen dan cerita-cerita menarik, dari sana aku nulis novel berjudul The Last Barongsai, dan mungkin akan segera dirilis. Itu adalah pengamatanku terhadap buadaya lokal yang cukup kuat," ujar Rano.
Selain merasa rindu, Rano Karno juga mengaku tak bisa meninggalkan dunia seni yang sudah membesarkan namanya. "Ya artinya kerinduan itu tetap ada. Sama kayak presiden kan enggak bisa tinggalin nyanyi," kata Rano sambil tertawa.Okki