"Pastinya lebaran tahun ini berasa ada yang kurang karena biasanya buka puasa bareng keluarga. Masakan ibu yang biasanya ada, sekarang enggak lagi. "Lebaran juga ada yang kurang karena biasanya kita minta maaf sama dua orang tua sekarang cuma ada bapak aja," kata Sigit kepada tabloidnova.comsaat dijumpai di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (3/9).
Sigit sudah melakukan ziarah ke makam sang Bunda. Beserta istri dan anaknya, Sigit mengaku masih tak percaya bahwa ibundanya tak bisa lagi menjalankan ibadah puasa bersama. "Sebelum puasa sudah sempat nyekar dan ini menjadi kebiasaan baru. Sebelumnya juga sudah nyekar ke kakek atau nenek. Tapi sekarang benar-benar ngerasain nyekar sebelum puasa ke makam orangtua sendiri, ini tahun pertama nyekar ibu," kata Sigit lirih.
Sigit mengaku sudah merelakan kepergian sang bunda, namun rasa kehilangan itu belum juga menyingkir dari benak Sigit. Unuk melepas rasa rindunya, Sigit punya beberapa cara. "Biasanya lihat foto beliau waktu masih ada. Kebetulan waktu di rumah sakit ada video beliau juga sedang terbaring di rumah sakit. Yang terakhir pasti berdoa saat sholat," kata Sigit sambil menerawang jauh. "Insya Allah kalau sedih dan rasa enggak ikhlasnya sudah enggak. Sudah ikhlas. Cuma ngerasa kehilangannya dan enggak percaya kok sudah enggak ada ya, bahkan kadang suka lupa," ujar Sigit seraya tersenyumOkki