"Ya Insya Allah berasa banget support-nya. Tapi saya jaga diri saya untuk tidak terlalu senang duluan. Saya tetap harus hati-hati, waspada disaat support mulai banyak banget, saya tidak mau lupa diri," kata Tari saat dijumpai di Pondok Laguna, Pecenongan Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/8) malam.
Tari berkali-kali mengucap syukur dan berterimakasih atas apa yang didapatkannya dari orang-orang sekitar. Dibalik senyumannya, diam-diam Tari masih trauma untuk bertemu dengan orang-orang di luar. "Saya sempat enggak berani ketemu orang. Dari ngomong sama orang. Saya kehilangan rasa percaya sama orang. Banyak dampaknya," ucap Tari.
Berkat kesabaran sang suami, Tari akhirnya bisa kuat dan berani kembali ke kehidupannya. "Saya ingin menata kembali mental saya. Suami saya bilang, mau sampai kapan kamu seperti itu. Di rumah terus, mengurung diri, enggak mau keluar, enggak mau ngomong sama orang. Kamu harus lawan, ayo kuatin," kata Tari menirukan ucapan suaminya, Yusuf Subrata.
Ucapan sang suami membuat keberanian Tari muncul. "Akhirnya saya juga disuruh suami pergi. Pertama saya takut, nanti kayak apa yang orang kalau ketemu saya. Memang orang lihat saya langsung berbeda, kadang dalam pandangan sinis. Sekarang Alhamdulillah kalau ketemu di depan saya mereka selalu bilang agar saya berdoa."Okki