Takut 'Dicolong', Ratna Listy Ngotot Populerkan Keroncong

By nova.id, Jumat, 20 Agustus 2010 | 10:25 WIB
Takut Dicolong Ratna Listy Ngotot Populerkan Keroncong (nova.id)

Takut Dicolong Ratna Listy Ngotot Populerkan Keroncong (nova.id)

"Ratna Listy (Foto: Okki) "

Di tengah kesibukannya mengurus dua anak dan menjalani segudang aktifitasnya sebagai artis, Ratna Listy masih sempat melestarikan salah satu jenis musik tradisional keroncong dan campur sari. Saking cintanya kepada musik lokal itu, Ratna sampai mendapatkan dua penghargaan yaitu AMI (Anugrah Musik Indonesia) 2010 dalam kategori Karya Musik Dangdut/Berbahasa Daerah Terbaik dan ia juga mendapat penghargaan dari Indonesia Book of Record untuk album Laras Pesisiran.

Ratna memang tak berharap besar mendapat banyak penghasilan dari penjualan album keroncongnya. Maklum, serangan musik pop, melayu, dan barat lebih digemari di Indonesia. "Kalau bicara prospek, jangan berharap besar kalau pasar bisa mencintai Kroncong, karena pasti musik pop lebih digemari," kata Ratna saat dijumpai di Kafe Jambodroe, Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (20/8) sore.

Sudah banyak hasil budaya bangsa yang dicuri negara tetangga. Hal ini pulalah yang membuat Ratna merasa miris bila musik keroncong ikut diklaim negara lain.  Untuk menyiasatinya, Ratna lebih dulu mencoba untuk mempopulerkan kembali. "Saya tahu musik ini tidak terlalu menguntungkan, tapi saya ingin melestarikan musik warisan budaya ini sebelum diakui negara tetangga," kata mahasiswa lulusan fakultas Ilmu Administrasi Jurusan Niaga Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur ini.

Saat dijumpai, Ratna didampingi oleh pimpinan Indonesia Book of Record,  Paul yang langsung menyerahkan sendiri penghargaan. Sempat ada selentingan tak mengenakkan saat Ratna dinilai sengaja membayar untuk mendapatkan penghargaan. "Suatu prestasi pasti diberi penghargaan. Dan penghargaan kami tak dijual. Tidak ada biaya untuk mendapatkan award ini," kata Paul.Okki