Setelah melangsungkan acara lamaran di kediamannya Jl.Sekolah Duta V No.20, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Shanty dan Sebastian Paredes berbagi keceriaan. "Hari ini 1 Juni adalah acara lamaran. Kalau secara internal, Sebastian sudah melamar 2 minggu yang lalu. Karena ini di Indonesia, pasti ada adatnya. Jadi ini lamaran resminya," ujar Shanty, Selasa (1/6) siang. Sambil melemparkan candaan manja, Shanty menantang sang calon suami apakah ia sudah siap menjadi seorang Sundanese. "I'm ready," teriak Sebastian ceria. "Are you ready to eat with your finger?," tanya Shanty. "Oh no," teriak Sebastian sambil bercanda. Jika sebelumnya, Shanty agak pelit berbicara soal kekasihnya, kini ia mulai terbuka. "Ini Sebastian Paredes dari Equador," kata Shanty. "I'm a banker," kata Sebastian. Memiliki pasangan berbeda kewarganegaraan dan kultur budaya bisa menjadi hal yang sangat indah. "Banyak lucunya. Contohnya, tadi mobilnya langsung masuk garasi aja, padahal harus ada adatnya," urai Shanty tertawa. "Kami adalah pasangan yang opposite attrack, banyak berbeda tapi lucu," kata Shanty. "Bedanya, saya senang pribadi, kalau dia milik publik," kata Sebastian dengan logat bahasa Indonesia yang kaku. "Perbedaan itu bukan masalah, justru memperindah suasana," tutur Shanty.Okki