Helda Sanira Bicara Album Religi

By nova.id, Minggu, 12 Juli 2015 | 01:32 WIB
Helda Sanira (nova.id)

Di dunia rekaman, nama Helda Sanira bukan pendatang baru. Wanita yang tengah berkarier di dunia perbankan ini, pernah menelurkan tiga album, Cinta Dalam Noda (1994) ciptaan Deddy Dores,  Masih Mungkinkah (1996) ciptaan M.Nizar dan album kompilasi slow rock versi country bersama almarhum Ricky Dores. Di tahun 2014 yang lalu, Helda juga mengeluarkan single Cinta dalam pengemasan kompilasi.

Di tengah kesibukannya sebagai karyawan BUMN ---- via Matadewi Management didukung Imagination Music, artis bernama asli Zulhaedah, kelahiran Betawi  ini merampungkan album religi. Beberapa lagu yang disenandungkan antara lainMarhaban Yaa Ramadhan, Ku Bersujud, MemujiMu Ya Allah. Lagu-lagu yang ada di dalam album ini tak semuanya ia bawakan sendiri, melainkan kolaborasi dengan sang buah hati, Daffa serta sang adik, Aliyah. Maka, Helda lebih enak menyebut album religi ini dengan tajuk istiqomah dalam iman 

"Semua, lagu-lagu yang ada di dalam album ini banyak mengingatkan kita kepada Allah SWT, Sang Maha Agung, penguasa alam semesta beserta isi dan ciptaannya. Kita milik-Nya, atas kehendak-Nya kita ada. Dan,  atas takdir-Nya pula kita akan kembali kepada-Nya, " papar Helda  penuh semangat.

Dari judul ke judul lagu, di album ini,  menurut Helda Sanira nada-nadanya  easy listening dan syairnya  mudah dicerna. Meski, lanjut Helda, ada beberapa lagu yang ia dan Aliyah bawakan  syairnya banyak menggunakan bahasa Arab dan Al-qur'an. "Lagu tersebut ciptaan NN. Lebih kepada sholawat atau rawi (an), " jelas Helda dan Aliyah berbarengan.

Sang adik, Aliyah, yang lebih dahulu mendendangkan lagu-lagu religi dalam pengemasan sholawat atau rawi, menambahkan, meski sholawat itu pernah dibawakan oleh penyanyi lain, pastinya dalam kesempatan ini,  Aliyah dan Helda membawakannya dalam cita rasa yang berbeda. Misalnya di judul lagu Syair Talbiyah. Asmaul Husna dan Sholawat Yaa Rosuulallah Salaamun ‘Alaik, Aliyah melantunkan dalam nada yang berbeda, "Untuk lagu dalam Syair Talbiyah saya membawakan dalam nada Bayati (nada dalam membaca Al-qur'an, red) untuk Asmaul Husna dan Yaa Rosulullah Salaamun ‘Alaik, saya membawakan dalam nada Nahawan," ungkap Aliyah yang pernah menelurkan album Sholawat Sepanjang Masa. Tajuk, Bismillah. Makna hakiki dalam kalimat  Syair Talbiyah, Labbaik Allahumma labbaika la syarikalaka labbaik inna hamda wan ni'matalaka walmukala syarikala, Wahai Allah kami datang memenuhi panggilanMu. Tiadalah sekutu untukMu. Segala puji dan kuasa untukMu.

Secara kontekstual, lewat  Syair Talbiyah, Aliyah melantunkan bait demi bait yang digubah oleh Ahmad Arifin : Siang malam di tanah suci, bermunajat menghisab diri, ku bersimpuh di makam nabi, berharap syafa'atnya nanti. Langit Mekah menjadi saksi, hamba ikhlas  ihram thawaf dan Sa'I, mengagungkan Robbul Izzati,  meraih cinta baginda Nabi.

Suara khas Aliyah tersebut, didukung koor oleh Helda dan Arifin menjadikan lagu Syiar Talbiyah ini menggugah hati  bagi pendengarnya untuk segera melakukan perjalanan ke tanah suci, baik itu berangkat umroh atau berhaji. Bagi anak-anak manusia yang sudah menunaikan perjalanan umroh atau haji, pastinya setelah mendengar lagu Syair Talbiyah yang dikumandangkan oleh Aliyah, terbayang-bayang lagi perjalanan spiritual mereka di tanah suci.

Di luar ketiga lagu Nn --- yang sebelumnya dipopulerkan oleh artis lain, Syair Talbiyah, Yaa Rosuulallah Salaamun ‘Alaikdan Asmaul Husna ----- tak diragukan lagi originalitas lagu-lagu yang disuguhkan dalam album ini mempunyai nilai tambah untuk menggugah nilai-nilai  keimanan kita kepada Allah.

Seperti dalam lagu Zikrul Maut  misalnya. Lagu yang diciptakan oleh Ahmad Arifin ini, mengingatkan kita pada kematian. Saat perpisahan ruh dan raga itu datang, tak bisa dipungkiri lagi, jasad akan dimandikan, dikafankan, disholatkan dan dimakamkan "Air mata dan tangisan, melepas kepergian. Kekayaan dan keluarga semuanya di tinggalkan," begitu kata Aliyah dalam sepenggal bait lagunya. Di sisi lain, dalam lagu Insya Allah, yang diciptakan oleh Jaya Asbeth, menceritakan bagaimana seorang anak bertanya pada mamanya "Apakah umat Nabi Muhammad bila meninggal dunia akan masuk surga?" Begitu Daffa sang buah hati bertanya. Insya Allah, ungkap sang mama (Helda, red), jika mau melaksanakan perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Menurut Helda,  esensi album religi ini, memang tak tematis, namun urutan lagu dari awal hingga akhir, telah mewakili tema-tema tertentu. Misalnya, lagu Marhaban Yaa Ramadhan, yang diciptakan oleh Helda dan M.Nizar ini memang diperuntukkan untuk menyambut bulan penuh berkah, sementara untuk lagu-lagu yang lainnya, patut untuk didengarkan dan direnungkan diluar bulan suci Ramadhan," ungkap Helda yang berharap album pertama religinya ini bernapas panjang untuk selamanya, nikmat di dengarkan dan patut untuk direnungkan.