Pasca insiden dengan Ima Risma di rumahnya, Gary Iskak mengaku enggan menempuh jalan damai. Menurut kuasa hukum Gary, Sandy Arifin, tindakan Risma yang tiba-tiba datang ke kediaman Gary dan berteriak-teriak, telah menghancurkan semua niat baik untuk mengakui legalitas anak yang dilahirkan Risma, Rabiya.
"Kami sebagai kuasa hukum sangat menyayangkan, karena waktu itu kami sudah bujuk Gary mati-matian untuk menandatangani surat pernyataan anak. Alhamdulillah Gary sudah mau tanda tangan," ujar Sandy yang ditemui di Rumah Sakit Jakarta, Semanggi, Jakarta, Selasa (11/5) malam.
Pihaknya sudah mau berniat baik menghadapi Risma yang selalu menuntut legalitas Rabiya. Namun sayang, Risma terlalu nekad dengan datang ke rumah Gary seorang diri hingga terjadi pertengkaran. "Kami niat baik, tapi kok malah dia (Risma-red) nantang. Lebih baik kami fight saja di pengadilan," kata Sandy.
Sidang kasus pengakuan anak yang sampai sekarang masih diperjuangkan Risma di Pengadilan Negeri Tangerang, menurut pihak Gary sudah tak penting lagi. "Udah enggak penting lagi, karena sebenarnya waktu itu sudah ada perdamaian. Gary enggak akan datang lah, enggak memungkinkan juga kondisinya. Paling diwakilkan saja sama asisten saya. Saya juga menyarankan Gary untuk enggak saja (jalan damai), karena sudah terlanjur begini," tambah Sandy.Okki