Dua bulan lalu, Cici Faramida didatangi utusan dari partai yang akan meminangnya menjadi bupati atau wakil bupati Pacitan. Kedatangan mereka sebenarnya disambut dengan tangan terbuka oleh janda cantik itu. Namun sayang, pinangan itu tak diterimanya.
"Saya sudah terima 7 sampai 8 partai dua bulan lalu. Mereka datang ke rumah dan mengajukan penawaran, saat itu juga saya tidak bersedia," ujar Cici saat ditemui di kantor kuasa hukumnya, Riri Purbasari SH di Wijaya Grand Center blok E No.12A Jl. Wijaya 2, Jakarta Selatan, Jumat (2/4) sore.
Tak diterimanya pinangan itu, menurut Cici, ia bukanlah orang yang tepat untuk memimpin Pacitan. Lagi pula, Cici belum berpikir untuk terjun ke dunia politik. "Tidak mudah untuk memimpin sebuah daerah. Banyak yang harus dipikirkan dari berbagai aspek. Belum berpikir kesana. Dari awal saya menyatakan tidak siap," kata Cici.
Cici merasa keberatan bila sampai kini namanya masih beredar sebagai calon bupati. "Saya sangat keberatan kalau masih ada yang memakai nama saya," katanya. "Kerugian materil tidak, tapi kerugian karena nama saya masih digunakan, masalah imej saja," kata Cici yang belum berencana melaporkan partai yang meminangnya ke kepolisian. Okki