Nia: "Mereka Sangat Menderita"

By nova.id, Sabtu, 9 Januari 2010 | 17:27 WIB
Nia Mereka Sangat Menderita (nova.id)

Nia Mereka Sangat Menderita (nova.id)

"Nia dan Ale (Foto: Ahmad Tarmizi) "

Nia Zulkarnaen-Ari Sihale (Ale) adalah pasangan serasi. Selain sebagai suami-istri, mereka juga mitra kerja yang kompak. Maklum saja, dimana ada Nia, di situ pasti ada Ale. Mereka terlihat sulit terpisahkan. Seperti terlihat di lokasi syuting Tanah Air Beta di Atambua (NTT) beberapa waktu lalu. Nia yang bertindak sebagai eksekutif produser selalu mendampingi Ale selaku sutradara. Nia tak hanya membantu Ale dalam pekerjaan tapi, juga memperhatikan segala kebutuhan Ale sebagi suami.

Mengenai kedekatannya itu Nia menyebut dirinya dan Ale adalah satu tim. Tak hanya di rumahtangga, tapi juga sebagai sineas. "Sebagai sebuah tim, kalau tidak ada salah satu di antara kami, maka akan 'pincang'," kata Nia yang memiliki rumah produksi Alenia bersama Ale.

Dengan komitmen seperti itu, tak heran Nia selalu siap sedia mengikuti syuting produksi Alenia yang kebanyakan di pelosok daerah. Seperti lokasi syuting Denias (Senandung di Atas Awan) di Papua, lokasi film King di Gunung Ijen (Banyuwangi) yang dingin, dan Tanah Air Beta di safana dan kamp pengungsi di Atambua yang panas. Dengan tempat yang seadanya itu, Nia pernah tidur di tenda yang kemudian banjir atau memakai WC ala kadarnya untuk buang hajat.

Nia tak kapok dengan keadaan itu. Malah ia memetik banyak pengalaman berharga dari melihat kehidupan masyarakat sekitar. "Seperti di tempat pengungsian ini (Atambua), aku melihat wanita-wanitanya tegar. Mereka super mom. Meski mereka mengalami banyak penderitaan, tapi mereka tak pernah mengeluh. Apa yang telah terjadi dihadapi," cerita Nia.

Dengan potret masyarakat di lokasi syuting itu, ada pelajaran yang Nia terapkan. Pertama, ia selalu bersyukur dengan apa yang diperolehnya selama ini. "Dapat kecil atau besar aku bersyukur," ucap Nia. Kedua, ia tak lagi melihat seseorang dari tampilan luar tapi dari dalam hatinya. "Ada yang terlihat sangar ternyata baik hatinya." Yang terakhir, Nia mendapat suntikan semangat hidup yang besar dalam memandang masa depannya.

Di luar urusan kerja, Nia-Ale punya kebiasaan menghabiskan waktu berdua saja sambil berleha-leha, makan atau jalan-jalan. Tak jarang pula mereka mengundang keponakannya untuk bercengkrama di rumah. Semua itu sudah cukup indah buat Nia.

Tarmizi