Yenny Wahid & Suami Minum Air Basuhan Kaki Ibu

By nova.id, Rabu, 21 Oktober 2009 | 23:01 WIB
Yenny Wahid Suami Minum Air Basuhan Kaki Ibu (nova.id)

Yenny Wahid Suami Minum Air Basuhan Kaki Ibu (nova.id)

"Yenny Wahid dan Fariz (Foto: Daniel Supriyono) "

Ada kejadian unik di balik pertemuan Zanuba Arifah Chafsoh (34) atau Yenny Wahid, putri kedua mantan presiden KH Abdurrahman Wahid dan Hj Sinta Nuriyah serta politisi muda Dhohir Farizi (30). Mereka berjodoh setelah masing-masing meminum air basuhan kaki ibunya.

Suatu ketika Yenny merasa dirundung banyak persoalan, termasuk keresahan belum menemukan jodohnya. Atas saran seorang Nyai, Yenny minum air basuhan kaki ibunya, Sinta Nuriyah. Betul saja, setelah itu Yenny merasakan berbagai keruwetan terurai satu persatu. Termasuk ia kemudian bertemu Faris yang kini telah menjadi suaminya.

Menurut Sinta, saat Yenny membasuh kakinya, ia mendoakan Yenny. "Adalah kewajiban seorang ibu mendoakan anak-anaknya. Alhamdulillah setelah minum air itu, kok, (keinginan Yenny, Red) lancar. Namanya manusia, kan, boleh berikhtiar dan berdoa dengan berbagai cara. Mungkin untuk Yenny memang harus seperti itu dulu jalannya, baru bertemu jodohnya," ungkap Sinta saat berbincang dengan tabloidnova.com.

Sementara jauh di Probolinggo sana, Faris melakukan hal yang hampir serupa dengan Yenny. Lantaran ingin segera punya calon istri saat pelantikannya menjadi anggota DPR RI, Faris minum air basuhan kaki ibunya, Hj Ma'rufah. Ma'rufah sendiri ingin Faris mempunyai istri yang berkerudung dan anak seorang Kyai. Bak suatu keajaiban, Faris pun dipertemukan dengan Yenny, putri seorang ulama ternama, Gus Dur.

Cerita unik yang lain adalah tentang mas kawin 10 ekor sapi. Faris sempat putar otak mencari barang untuk menyimbolkan binatang itu, sebab tak mungkin membawa sapi ke acara akad nikah. Klunthungan dipilih sebagai simbolis sapi. Namun, menurut dr A Hamid Nawawi Sp.A, paman Faris yang tinggal di Bangkalan, pihaknya sempat kelimpungan juga mencari klunthungan yang khas untuk sapi Madura itu. "Alhamdullilah pada hari Senin pagi, dapat 32 buah dari Pamekasan dan Sumenep. Lalu kami tata seartistik mungkin sebagai perlambang penyerahan 10 ekor sapi," cerita Hamid.

ERNI