Tak hanya mendampingi, Tessy juga berperan aktif dalam karir sang suami. Mulai dari jadi manajer, hingga memproduksi dan menjual CD Saykoji di pinggir jalan, pernah dilakoni Tessy. Jatuh bangun Tessy bersama Igor memang bukan baru setelah keduanya menikah. Maklum, Tessy dan Igor adalah teman lama. Keduanya bertemu saat kuliah di fakultas yang sama di Universitas Pelita Harapan (UPH). Tempat kos mereka pun berseberangan.
Tahun 2002, Igor memacari Tessy. Sejak pacaran mereka sebetulnya ingin menikah cepat, namun mereka harus kompromi dengan keadaan. Setelah album Saykoji, So What Gitu Loh lumayan sukses di pasaran, barulah Igor-Tessy menikah tahun 2005. "Kami menikah pure dengan uang sendiri. Meski hanya pernikahan sederhana, jauh banget dari pesta impianku yang dulu, tapi tetap aja kami bangga banget."
Sayangnya, uang hasil penjualan album So What Gitu Loh ternyata hanya mampu bertahan setahun. Padahal di tahun pertama itu Tessy hamil. "Inginnya punya anak setelah 5 tahun nikah. Makanya uang yang ada kami pakai untuk jalan-jalan dan makan-makan. Tapi ternyata tiba-tiba aku hamil," cerita perempuan berdarah Manado-Belanda ini.
Tahun 2007, sang buah hati, Aaron Miguel Penyami, lahir. Nahas, kala itu Igor- Tessy sama sekali tak punya uang. Tessy pun ditolak pihak rumah sakit. Akhirnya Papa Tessy yang melunasi DP. Untungnya, sehari kemudian Igor menerima kabar tentang honor RBT (ring back tone). Dengan uang itulah mereka melunasi biaya persalinan.
Keadaan ini memaksa Tessy dan Igor bekerja ekstra keras. Tak mau hanya menunggu nasib baik, keduanya mati-matian mencari peluang. Mulai dari bikin clothing line sendiri, memproduseri dan membuat lagu untuk orang, jadi figuran film, hingga membentuk kelompok hip-hop gospel.
Di ulang tahun terakhir, Juni silam, Igor benar-benar mendapat kado istimewa. "Dia ditelepon sebuah provider telepon yang ingin pakai Online untuk iklan," cerita Tessy. Sejak itu perekonomian Tessy mendadak berubah. "Kalau lihat kehidupan kami 3 bulan lalu, duh, masih susah. Jadi ini seperti carrier shock juga buat kami," ujar Tessy yang mengaku bangga dengan sukses Igor. "Dulu susah banget mau 'jual' Saykoji. Setiap aku datang ke radio-radio, pasti ditolak."
"Sampai-sampai Igor pernah berniat banting stir," lanjut Tessy yang setiap melintasi kawasan Senayan, selalu tercekat. "Setiap lihat poster dia di Senayan, aku masih tercekat. Dulu, di bawah poster itu, tiap Jumat kami jualan CD Saykoji yang diproduksi sendiri," cerita Tessy yang baru-baru ini diboyong Igor ke rumah sewaan di bilangan Karawaci, setelah 4 tahun menumpang di rumah orang tua Tessy.Dewi