Rupanya bukan. "Aku udah mulai menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan kalau nanti para helper (PRT) pada pulang kampung. Soalnya mereka mudiknya sekali brek. Barengan," ujar Ersa. Yang paling dipersiapkan adalah kebutuhan anak-anaknya dan bahan makanan sampai dengan beberapa hari setelah Lebaran.
Memangnya, ada berapa sih helper di rumah Ersa? "Ada sopir, yang bersih-bersih rumah, yang masak, sama suster dua orang. Soalnya kan aku sama suami kerja," kata istri dari Otto Djauhari ini.
Ersa tak kewalahan dengan absennya para helper selama 10-12 hari. Pasalnya, ia dan sang suami sudah membagi tugas, dan kalaupun Ersa harus tetap membawakan acara pada H-1 dan H+1 Lebaran, itu pun bukan masalah. "Anak-anak kan bisa sama suamiku, terus aku juga dibantuin ibu mertua," imbuh ibu dua putri Aiska Fairana (5) dan Talula Malaika (1,5) ini.
Ersa malah enggan mencari pembantu sementara (inval) selama para pembantunya mudik. "Enggak, soalnya kan belum tentu nanti anak-anak aku mau dan kita juga cocok dengan kerja mereka. Pokoknya sampai helper balik, aku sama suami ngurangin aktivitas aja."
Lantas, bagaimana dengan Ersa, apa tak ikutan mudik juga? "Di keluarga aku enggak ada tradisi mudik. Tapi kita pernah sekali mudik rame-rame tahun 2002 ke Sumatera Barat. Itu ngelewatin tempat namanya kelok 44, yang kanan tebing, kiri jurang. Wuih.. perjalanannya kayak naik wahana tiket terusan satu minggu."
Kendati tak mudik, Ersa dan keluarga besarnya punya kebiasaan berkeliling ke rumah sanak saudara. "Ada sekitar 8-9 rumah yang bergiliran dikunjungi pas Lebaran pertama. Itu yang deket-deket dulu, di daerah Tebet. Baru hari kedua, ketiga, ke saudara yang rumahnya agak jauh. Di Bintaro atau Bekasi."
Astri