Karyawan Nyaris Ditimpuk, Nadya Mulya Tak Kapok

By nova.id, Kamis, 13 Agustus 2009 | 17:18 WIB
Karyawan Nyaris Ditimpuk Nadya Mulya Tak Kapok (nova.id)

Karyawan Nyaris Ditimpuk Nadya Mulya Tak Kapok (nova.id)

"Banting stir ke dunia bisnis (Foto: Okki) "

Sempat vakum berkarier di dunia hiburan selama kehamilan, Nadya Mulya menyiasatinya dengan membuka toko untuk mencari peluang lain.

Di kehamilan pertamanya tiga tahun lalu, Nadia sempat 'menyudahi' aktifitasnya sebagai presenter. Ia bahkan mengalami krisis keuangan lantaran penghasilannya berkurang. Nadia pun berinisiatif untuk mengambil jalan lain sebagai sumber pemasukan, yakni berdagang. Toko yang dikelola Nadia bersama sang suami, Dastin Mudijana, berjalan lancar dan sudah balik modal!

Dalam toko barunya, Nadya menjual segala pernak-pernik anak dan ibu hamil. Nadia punya alasannya sendiri. "Karena hamil pertama kemarin, aku sempet vakum dan enggak menghasilkan uang, makanya aku buka toko. Toko ini sudah berumur 1 tahun. Aku pilih Baby Shop karena itu dunia aku benget," kata Nadia.

Toko yang diberi nama BBB (Bukan Babyshop Biasa-red) ini berisi baju-baju anak hasil kreatifitas Nadya. "Aku desain sendiri baju anak, sampai pergi sendiri ke pabriknya di Bandung," bebernya. Bicara kualitas, produk miliknya pun tak kalah saing. "Soal harga, standar Mangga Dua, tapi kualitasnya bisa diadu," kata Nadya yang mengaku telah balik modal dari hasil buka tokonya di kawasan Jl.Cikajang Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Pengalaman tak mengenakan pun sempat menghampiri Nadia. Sebagai pedagang, ia kerap menemukan pelanggan yang memiliki hobi menawar yang keterlaluan, atau pengalaman buruk lain yang sempat menimpa pekerjanya. "Penjaga tokoku hampir mau ditimpuk sepatu sama pelanggan. Pelanggan itu mau tukar sepatu yang sudah dia beli tapi dengan model dan size yang beda. itu kan enggak bisa," sesal Nadia seraya mengingat kejadian tiga bulan lalu.

Meski begitu, Nadya mengaku tak gerah dengan perlakuan para pelanggannya yang terkadang unik. Sampai saat ini Nadya belum berniat membuka cabang untuk meluaskan bisnis dagangnya. "Keep it small aja. Kalau terlalu besar nanti enggak fokus lagi. Punya toko kecil aja, aku seneng kok," tutupnya. .Okki