"Konsep album dan lagunya semua saya yang memikirkan. Empat dari lima lagu di album ini buatan saya sendiri. Pongki sebagai produser hanya bertindak sebagai penyempurna saja," ucap Sophie seraya menambahkan tak takut dibilang mendompleng nama Pongki.
Rupanya, menjadi penyanyi sudah lama diimpikan Sophie. Pasca melahirkan anak kedua, Sophie mulai banyak meluangkan waktu di studio miliknya dan Pongki yang terletak persis di belakang rumahnya. "Sekadar genjrang-genjreng dengan gitar, atau main keyboard," tuturnya.
Omong-omong, apakah Sophie tak puas dengan karirnya sebagai presenter? "Saya malah merasa karier saya sudah mapan di dunia presenter. Nah, sekarang spesialisasi saya nambah, presenter yang bisa menyanyi. Ini tentunya nilai plus bagi orang yang menggunakan jasa saya. Jadi orang bisa menyewa saya dengan harga paketan. Ini namanya, diversifikasi usaha. Ha ha ha," Sophie terbahak.
Yang jelas, semua pekerjaan ini dilakukannya dengan sepenuh hati dan bertanggung jawab. "Salah satunya, saya enggak pernah lip-sync. Paling parah minus-one. Jadi sejelek-jeleknya, tetap suara saya sendiri, bukan rekaman."Ajeng, Dewi