My Bloody Valentine 3D, Horor yang Melompat Dari Layar

By nova.id, Kamis, 4 Juni 2009 | 01:07 WIB
My Bloody Valentine 3D Horor yang Melompat Dari Layar (nova.id)

My Bloody Valentine 3D Horor yang Melompat Dari Layar (nova.id)

""

Adrenalin terpacu ketika mata kapak yang tajam berkelebat cepat ke arah kita. Disusul sebuah linggis yang dengan telak mengujam bola mata. "Aaaaah....!" Teriakan panjang pun serempak membahana di seantero gedung bioskop.

Sensasi inilah yang ditawarkan film yang mengklaim sebagai The First 3D Horror in Indonesia. Janji promosi yang cukup menggelitik rasa penasaran para penggemar film di tanah air memang. Buktinya, sejak dirilis medio Januari lalu, My Bloody Valentine (MBV) masih diputar di bioskop sampai sekarang.

Berbeda dengan film biasa yang menggunakan pita celluloid, format 3D membuat nuansa kengerian MBV lebih berlipat. Untuk menikmati MBV 3D diperlukan kacamata khusus yang disediakan di bioskop yang memutar.

MBV berkisah tentang terowongan tambang batubara yang runtuh di Kota Harmony akibat ulah penambang Tom Hanniger. Tujuh orang terkubur hidup-hidup. Hanya satu yang selamat, Harry Warden, menderita koma berkepanjangan. Sementara Tom memilih minggat karena rasa bersalah. Tepat di Hari Valentine Harry bangun dari komanya dan mulai melakukan pembantaian. Nahas, Tom yang kebetulan pulang kampung dituduh sebagai pelaku pembantaian. Bumbu cinta tak lupa dihadirkan sebagai pemanis nuansa sadis.

Syuting MBV yang berlokasi di Pennsylvania, AS dimulai sejak Mei 2008. Sang sutradara, Patrick Lussier, yang juga sukses lewat Scream, Dracula dan The Eye, menyulap jalanan Kota Kittaning menjadi Kota Harmony. Sementara terowongan maut tempat Harry membantai korban-korbannya adalah Tambang Tour-Ed yang sudah berhenti beroperasi sejak tahun 1960 dan kini dijadikan sebagai museum.

Film ini sebetulnya remake dari film Kanada berjudul sama yang rilis tahun 1981. Dibandingkan dengan versi aslinya, MBV 2009 sengaja dibuat untuk pangsa pasar remaja, mengekor kesuksesan Scream dan I Know What You Did Last Summer.

Selain adegan berdarah-darah, akting dua cowok ganteng idola remaja, Jensen Ackles (pemain serial Supernatural dan Smallville) dan Kerr Smith (pemeran serial Dawson's Creek), menjadi daya tarik MBV. Jensen melakoni tokoh Tom Hanniger, sementara Kerr berperan sebagai Axel Palmer, kepala kepolisian Kota Harmony.

Di negeri asalnya, MBV cukup mendulang sukses. Empat hari setelah pemutarannya di Hari Valentine lalu, MBV menduduki posisi ketiga box office, dan mengeruk keuntungan US$ 24.1 juta. Maret 2009, keuntungan berlipat menjadi US$ 70 juta atau sekitar Rp 630 milyar di seluruh dunia!

Meski untung besar, kehadiran film R-rated 3D pertama ini menuai banyak kritik karena terlalu mengeksploitasi kekerasan lewat adegan pembunuhan khas horor aliran Slasher. Sebuah scene yang menampilkan adegan seorang pemain tanpa busana disebut-sebut sebagai scene bugil terlama sepanjang sejarah film horor.

Namun, di sisi lain efek dasyat 3D-nya membuahkan acungan jempol. "Gambar-gambarnya seperti melompat dari layar. Mulai dari cabang pohon hingga kapak melayang," tulis Majalah Variety.

Tertarik? Siap-siap berteriak!Ajeng