Jangan tanya kepada artis senior Christine Hakim kapan terakhir kali ia mengunjungi bioskop untuk menonton jajaran film yang terpampang disana. Dan jangan pula ditanya pendapatnya akan program tayangan yang kini wara-wiri di televisi, karena jawabannya akan sangat pedas dan memancing emosi.
Aktris senior kelahiran Jambi 25 Desember 1956 ini tak hanya jago memberikan kritik terhadap apa yang dilihatnya di dunia hiburan belakangan ini. Wanita yang saat ini dimandati UNESCO untuk menjadi duta besar untuk ASEAN dan Timor Leste ini juga pandai mengemukakan masukan dan saran bagi para pekerja dunia hiburan. "Saya miris dengan industri film dan hiburan saat ini. Kita perlu industri film yang maju. Konsumen sekarang pada jago mengkritik habis-habisan, tapi film itu tetap ditonton juga," kata Christine saat ditemui tabloidnova.com seraya menyebutkan beberapa film yang dinilainya tak layak untuk dikonsumsi.
"Dunia entertain di Indonesia itu sudah parah sekali. Saya yakin kok, kita bisa membuat film hiburan yang bagus, sehat, dan tidak menjerumuskan. Saya tidak menentang film komersil, tapi ya, jangan kebangetan juga," kritik Christine.
Wanita yang juga banyak bermain film bertema sosial kemanusiaan ini berpendapat bahwa kesalahan bukan hanya pada salah satu pihak saja, melainkan melibatkan semuanya. "Ini dosa kolektif! Pemilik televisi, produsen program sampai penonton yang ikut nonton juga dosa," bebernya kepada tabloidnova.com. Christine juga mengkritik salah satu tayang di televisi yang menurutnya terlalu mengumbar sisi buruk seseorang. "Dan tayangan seperti itu tidak mendidik!," ujarnya.
"Hiburan sekarang sudah seperti benang kusut. Kita didikte seperti seorang pembantu. Anehnya program seperti itu memiliki jumlah rating yang bagus." pungkas Christine seraya memberikan saran untuk para pelaku dunia hiburan. "Program itu jangan ditayangkan lagi," tutupnya. (Artikel ini milik tabloidnova.com. Dilarang mengcopy artikel dan foto untuk kepentingan publikasi di website lain).
Okki