Seolah menjadi demam, band yang menggaungkan musik melayu makin banyak saja, Salah satunya band yang dikomandani Charlie Van Houtten, ST 12. Band yang berhasil 'meminang' Luna Maya sebagai model video klipnya itu sering menjadi bahan gunjingan band-band bergenre lain. Musik melayu dianggap mematikan aliran musik lain yang dinilai sebagai sesepuh musik Indonesia, rock.
Charlie pun akhirnya angkat bicara mengenai hal itu. "Jenis musik apa saja di Indonesia sah-sah saja. Aku rasa rock juga enggak akan hilang. Semuanya punya segmen dan selera masing-masing," bela Charlie yang ditemui di Studio Penta, Kebon Jeruk, Jumat (8/5) sore.
Hadirnya ST 12 yang mengusung aroma melayu sempat menyulut sikap kritis musisi rock tanah air. Namun Charlie tak mau menanggapi hal itu sebagai sesuatu yang negatif. "ST 12 itu bukan band apa-apa, kami hanya sekedar menyalurkan kreatifitas saja. Kalau mereka (musisi rock-red) ingin membalas, namun dalam konteks yang positif, silahkan saja. Melayu, what's wrong?," kata lelaki yang selalu mengenakan anting dikedua telinganya itu. "Kenapa enggak sekalian musik dangdut aja dibabat," kata Pepep sang penabuh drum kesal.
"Kalau memang seniman, bukan begitu caranya. Tidak bijak. Musik itu bukan soal baik atau buruk, tapi soal selera. Kami prihatin kalau ada band-band yang melecehkan genre atau aliran lain," tutup Charlie yang diamini kedua personil lainnya.Okki