Namun, setelah membuktikan sendiri hebatnya pengaruh Facebook untuk publikasi, Andy kini bahkan mempekerjakan pegawai yang khusus menangani kegiatan promosi lewat internet.
Sebuah percobaan tak sengaja dilakukan manajemen Andy untuk konser Tahun Baru 2009 kemarin. Lantaran dana telah terkonsentrasi untuk biaya produksi, dana promosi konser yang digelar di tiga kota, Jakarta, Yogyakarta dan Magelang, minim sekali.
Akhirnya, Andy memutuskan menggunakan kedua account Facebook miliknya, baik yang pribadi maupun fan page. Sekadar catatan, jumlah teman di kedua account tersebut jika ditotal mencapai lebih dari 9.000 orang.
Di luar ekspektasi, ketiga konser tersebut sukses besar. Lebih dari 1.000 orang menghadiri konser di Jakarta dan Yogyakarta, dan 500 orang di Magelang. "Kami berhasil memangkas puluhan juta rupiah yang biasanya habis untuk beriklan di media cetak. Setelah pengalaman kemarin, kami memutuskan, di konser-konser mendatang, hanya pakai internet untuk publikasi," ucap Andy serius.
Sadar dengan bebasnya pertukaran file dan informasi di internet, Andy mengerahkan empat orang administrator untuk menjaga isi Facebook dan website pribadinya. Selain dirinya dan Chendra, ada dua orang lagi yang memastikan halaman-halaman pribadinya bebas virus dan hanya mengunggah video yang berkualitas bagus.
Untungnya, Andy tak terlalu memusingkan masalah pembajakan. Tak seperti Jubing yang dengan bebas membagikan partitur gitar solonya di website pribadi, Andy telah memproteksi karya-karyanya dengan hak cipta di negara tempatnya bermukim, Spanyol.