Selain sulitnya perizinan untuk proses syuting, Eros menyebutkan musibah yang menimpa pemeran utama Lastri, yaitu Marcella Zalianty. "Mudah-mudahan, penahanan Marcella tidak ada hubungannya dengan ini (sulitnya perizinan). Tapi kepada siapa pun, pihak mana pun yang ingin memberhentikan Lastri, saya nyatakan hari ini bahwa untuk sementara, kemenangan saya berikan kepada kalian," ungkap Eros dalam keterangan pers di Teater Populer, Jalan Kebon Pala I, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12/2008).
"Tapi ingat, saya catat dalam negeri ini bahwa keputusan kreatif hendaknya jangan dibunuh, jangan dimatikan. Kalau toh ini harus terjadi, saya minta ini yang terakhir. Walau pun kita, saya pribadi, akan tetap memperjuangkan dalam bentuk yang lain," tambahnya.
Eros juga mengaku kurang tahu pasti alasan utama untuk menghentikan Lastri. Hanya, Eros mengakui ini pertama kalinya dia harus menghentikan proses pembuatan film yang disutradarainya. Sehubungan protes di Solo, Jawa Tengah, Eros menceritakan, peristiwa serupa juga terjadi di sejumlah tempat yang hendak dijadikan lokasi syuting pengganti.
Selain di Jogjakarta, Eros menyebutkan, pihaknya terkendala perizinan di Sukabumi, Jawa Barat. Penolakan di sebuah pabrik di Sukabumi itu pun dinilai Eros agak janggal. "Setelah semuanya diapproach, semuanya selesai. Tiba-tiba satu hari sebelum Marcella mengalami musibah, si penjaga pabrik yang tadinya sudah oke, semua sudah dinyatakan iya, menyatakan tidak bisa karena dilarang dari 'pusat'," tutur Eros.
Guna menunjukkan bahwa Lastri tidak seperti yang dituduhkan sejumlah pihak, Eros berencana menuangkannya dalam sebuah buku. Dia juga akan menyelesaikan 12 scene yang sudah diambil untuk selanjutkan dipertontonkan ke beberapa pihak.
"Dengan itu kami ingin membuktikan bahwa kami tidak ada niat apa pun dalam hal yang dituduhkan kepada kami adalah benar. Itu tidak benar sama sekali. Dan kalau toh ada lembaga-lembaga tertentu yang melakukan tekanan, saya berharap reformasi yang selama ini sudah kita bangun jangan sampai dikotori dengan pendekatan yang begitu sempit dan dangkal," tegasnya.persda network/m ismunadi
Foto : Romy Palar