Rika juga memberi saran, "Jangan tunjukkan ke anak capek kalau kita capek. Harus terus membuatnya bersemangat dan kasih pernyataan yang membangun. Saya suka bilang ke ibu-ibu, jangan marahi anaknya yang dirasanya kurang bagus penampilannya.
Itu mungkin terjadi, kata Rika, "Karena si ibu juga merasa bosan. Tapi usahakan jangan terbawa emosi karena bosan. Tetap semangat membuat anak-anak percaya diri. Hebat, lo, anak-anak yang ikut IC. Mereka dikritik dan itu disaksikan penonton seluruh orang. Orang dewasa saja, kalau dimarahi, perasaannya tidak enak. Hebatnya, anak-anak bisa senyum. Jadi, jangan ditambah lagi dengan kritikan, bisa-bisa anak down."
Rika percaya, "Yang membuat anak-anak kuat di panggung, karena faktor kekeluargaan. Tidak ada rasa persaiangan dengan sesama teman." Ditambah dengan masukan dari psikolog, membuat mereka tambah kuat, mengasihi teman, saling memberi, empati ke teman, memberi kata-kata membangun.
Diakui ibu tiga putri ini, Angel berubah jadi berani dan tambah percaya diri setelah ikut IC. Soal penampilan, meski sudah disediakan wardrobe, karena badan Angel gemuk, tidak ada pakaian yang muat.
"Makanya saya menyediakan sendiri. Untungnya, saya punya butik dan banyak teman di dunia fashion yang banyak membantu dan kasih masukan. Saya selalu minta Angel tersenyum dan merapikan baju. Kalau lagu, serahkan ke otoritas yang berwenang. Jangan sampai dikasih lagu, lalu orang tua langsung merasa tidak cocok. Padahal, mestinya dicoba dulu. Saya yakin, IC program yang baik, enggak mungkin menjatuhkan anak. Pasti sudah ada survei tentang karakter anak."
Soal dukungan SMS, tuturnya, diperoleh dari saudara, komunitas gereja, lingkungan rumah, teman-teman sekolah, dan Gubernur DKI. "Sebanyak 1.000 stiker dikirim ke Maluku, tempat asal suami. Sudah kayak multilevel, hahaha. Karena kalau tidak memberitahu, bagaimana mereka bisa tahu. Paling enggak, saya megenalkan acara ini. Tidak dengan uang tapi usaha."