Pengalaman Mengantar Anak Jadi Idola (2)

By nova.id, Rabu, 3 Desember 2008 | 03:15 WIB
Pengalaman Mengantar Anak Jadi Idola 2 (nova.id)

Pengalaman Mengantar Anak Jadi Idola 2 (nova.id)

""

Benarkah untuk jadi juara pencarian bakat harus "ngebom" SMS? Berikut pengalaman orangtua yang mengantarkan anaknya jadi juara.

Meski Angelica Martha Pieters awalnya sering dapat rapor merah, toh, siswi kelas 6 SD ini tak patah semangat. Kata Angel, awalnya memang ia grogi, deg-degan. "Malah pengen nangis. Tapi, dengan terus berlatih, tahu suasana panggung, jadi terbiasa dapat rapor merah. Pokoknya, serahkan semua ke Tuhan," saran si juara dua IC pertama ini.

Angel pun dengan semangat memberi beberapa tips untuk peserta IC 2. "Paling penting, harus percaya diri. Biasanya, yang bikin grogi, tuh, karena takut jelek di atas panggung. Jadi, jangan dipikirkan takut jelek, nanti malah benar-benar jelek. Lalu, lagu harus dihapalkan, santai saja, bebas, jangan ada beban di panggung. Pokoknya, jadi diri sendiri. Kalau dipuji komentator, jangan merasa tinggi lalu enggak latihan. Harus bisa mencapai yang lebih baik lagi," ujar Angel yang jusru lebih suka dikritik.

"Kalau dipuji terus, kapan majunya. Dapat rapor merah pun, hitung-hitung latihan mental." Saran Angel yang lain, "Jangan sekali-kali melawan pengajar vokal atau koreografer. Misalnya, sudah diajarkan vokal, tapi tidak diikuti dengan baik. Tapi, beda ya, kalau aktif melakukan kreasi saat di panggung.

Uncle Jo lebih senang kalau kami punya gaya sendiri, tentu saja tetap bertanya pada dia. Daripada dikasih gaya, tapi tidak dilakukan," ujar Angel yang suka membuat gaya panggung sendiri karena sering melihat video klip para penyanyi beken.

Ia juga merasa beruntung, ibunya tak pernah memaksanya harus begini-begitu. "Jadi, aku merasa nyaman terus. Kalau aku, sih, lebih suka Mama menunggu di luar ruang saat sedang latihan."

ANAK BISA DOWN Bukan berarti sang ibu, Rika Satrina Pieters, santai-santai saja. Ia terus mendukung putrinya dengan selalu mendampingi, juga menjaga kesehatan Angel dengan memberi vitamin. "Fisik dan mental harus kuat. Bayangkan, selama 23 kali tampil, saya harus tetap fit mendampingi Angel. Saya tidak mau mematahkan semangat anak karena ingat perjuangan dia dari awal. Kasihan, kan?"

Rika juga memberi saran, "Jangan tunjukkan ke anak capek kalau kita capek. Harus terus membuatnya bersemangat dan kasih pernyataan yang membangun. Saya suka bilang ke ibu-ibu, jangan marahi anaknya yang dirasanya kurang bagus penampilannya.

Itu mungkin terjadi, kata Rika, "Karena si ibu juga merasa bosan. Tapi usahakan jangan terbawa emosi karena bosan. Tetap semangat membuat anak-anak percaya diri. Hebat, lo, anak-anak yang ikut IC. Mereka dikritik dan itu disaksikan penonton seluruh orang. Orang dewasa saja, kalau dimarahi, perasaannya tidak enak. Hebatnya, anak-anak bisa senyum. Jadi, jangan ditambah lagi dengan kritikan, bisa-bisa anak down."

Rika percaya, "Yang membuat anak-anak kuat di panggung, karena faktor kekeluargaan. Tidak ada rasa persaiangan dengan sesama teman." Ditambah dengan masukan dari psikolog, membuat mereka tambah kuat, mengasihi teman, saling memberi, empati ke teman, memberi kata-kata membangun.

Diakui ibu tiga putri ini, Angel berubah jadi berani dan tambah percaya diri setelah ikut IC. Soal penampilan, meski sudah disediakan wardrobe, karena badan Angel gemuk, tidak ada pakaian yang muat.

"Makanya saya menyediakan sendiri. Untungnya, saya punya butik dan banyak teman di dunia fashion yang banyak membantu dan kasih masukan. Saya selalu minta Angel tersenyum dan merapikan baju. Kalau lagu, serahkan ke otoritas yang berwenang. Jangan sampai dikasih lagu, lalu orang tua langsung merasa tidak cocok. Padahal, mestinya dicoba dulu. Saya yakin, IC program yang baik, enggak mungkin menjatuhkan anak. Pasti sudah ada survei tentang karakter anak."

Soal dukungan SMS, tuturnya, diperoleh dari saudara, komunitas gereja, lingkungan rumah, teman-teman sekolah, dan Gubernur DKI. "Sebanyak 1.000 stiker dikirim ke Maluku, tempat asal suami. Sudah kayak multilevel, hahaha. Karena kalau tidak memberitahu, bagaimana mereka bisa tahu. Paling enggak, saya megenalkan acara ini. Tidak dengan uang tapi usaha."

Begitu Angel masuk dua besar, ternyata Gubernur DKI juga senang. "Kami disuruh tulis surat minta dukungan. Ternyata reaksinya cepat. Gubernur mengimbau rakyat Jakarta mendukung Angel."

Setelah menang pun, Angel mendapat hadiah uang. "Hadiah dari RCTI sebesar Rp 30 juta, dibelikan mike untuk nyanyi, karena kalau pakai punya orang lain bisa sakit tenggorokan," papar ibu berparas ayu ini sambil menyarankan, "Kalau kita memang tidak punya cukup uang, jangan malah dihamburkan untuk kirim SMS."

Noverita K. Waldan

Foto: Ahmad Fadilah