Di Magelang, Kiki mengontrak rumah sendiri. Alasannya, "Saya tidak mau tinggal satu rumah sama Mama karena tidak ingin ada dua nahkoda dalam satu rumah tangga," jelas Kiki. Apalagi, hubungannya dengan sang ibu dan Clift, terus memburuk dan puncaknya ketika Kiki menelusuri kebenaran pencatatan perkawinan Suzana dan Clift di tahun 1989 itu. Ketika persidangan kasus penembakan Abri selesai, Kiki yang semula tinggal di Magelang, pindah ke Yogyakarta. Di hari pertama ia pindah, kata Kiki, Suzanna mencarinya lewat sepupunya dan bertanya kenapa Kiki harus pindah. "Saya pindah rumah, kan, karena kedua anak saya trauma dengan peristiwa penembakan di rumah kami itu. Sampai sekarang pun, mereka masih trauma."
Saat itu Kiki merasa aneh karena tiba-tiba sang ibu hendak bertemua dengannya. "Masalahnya, saya tidak mau datang ke rumah saya itu, selagi penembak suami saya tinggal di situ." Bukan sekali dua kali Kiki berusaha mengontak ibunya lewat telepon. "Tapi enggak pernah bisa. Kadang telepon diangkat lalu dimatikan."
Sejak itulah, hingga sang bunda dimakamkan, Kiki tak pernah bertemu Suzanna. "Tapi saya selalu mendoakan Mama," katanya dengan suara pelan. Rini Sulistyati
Foto : Rini