Hanya dalam waktu 2 tahun, aktor tampan Richard Kevin berhasil membuktikan eksistensinya di dunia hiburan Indonesia. Padahal, awalnya, Kevin justru sangat takut jika harus berhadapan dengan kamera.
Beruntung, sang ayah, Tubagus Boy Salehuddin, berprofesi sebagai sutradara film. "Karena Papa kerja di film, saya sudah familiar dengan suasana syuting. Sampai akhirnya Papa menawarkan dua pilihan, sekolah film di luar negeri atau langsung terjun di film. Akhirnya aku pilih yang kedua," cerita pria kelahiran 29 Desember 1980 ini.
Tak mau hanya bermodal rupa yang tampan, Kevin yang sadar kemampuan aktingnya masih minim, mengambil kursus. Meski ayahnya sutradara, Kevin tak lantas bisa menikmati fasilitas yang serba gampang. Awalnya, bungsu dari dua bersaudara ini dengan tekun mengamati dan mengikuti sang ayah demi menambah pengetahuan soal proses syuting. "Kalau dengan terjun langsung di lapangan, kan, saya langsung tahu teknisnya, bagaiman bergaul sama orang-orang, kru, dan sebagainya. Pertama kali saya menginjakkan kaki di lokasi syuting, sekitar Oktober 2005," kata Kevin.
Lewat kursus akting pula, jalan menuju kesuksesan menghampiri Kevin. Seorang sutradara yang saat itu berteman dengan pelatih aktingnya, tertarik pada penampilan dan kemampuan Kevin. Akhirnya, Kevin memperoleh peran pertamanya di film layar lebar, Cinta Pertama, beradu akting dengan Bunga Citra Lestari.
"Tadinya sempat enggak pede di depan kamera. Saya justru benar-benar bisa menyesuaikan diri di depan kamera ketika 3 bulan setelah Cinta Pertama," ujar Kevin. Yetta
Foto : Adrianus Adrianto