"Secara teknik lebih susah dari semua yang pernah saya kerjakan," tutur Jay. Kejutan, kata Jay, tak hanya di tata panggung yang sudah direncanakan begitu matang, namun juga untuk sang bintang, Rossa. Sedikit memberi bocoran, penyanyi bersuara dahsyat ini tak akan tampil sendirian di panggung. Jay sudah menyiapkan 24 penari latar dengan koreografi apik yang kaya formasi.
Di sisi lain, Erwin Gutawa yang bertanggungjawab untuk urusan musik dan orkestrasi, telah rampung mengaransemen ulang lagu-lagu milik Rossa yang kebanyakan bernuansa mellow menjadi up-beat. "Memang sengaja menampilkan Rossa dengan lagu-lagu yang bertempo lebih cepat. Selama ini, kan, kita mengenal Rossa sebagai penyanyi lagu-lagu cinta yang berirama lambat, nah, akan kami tunjukkan bahwa Rossa sanggup bernyanyi dengan cara yang berbeda, namun sama bagusnya," ujar Jay sembari menyebut wajah Rossa yang masih seperti remaja memungkinkannya untuk merancang aksi panggung yang lebih enerjik.
Setidaknya, kata Jay. 40 orang akan berada di atas panggung nantinya. Selain 24 penari dan 12 backing vocal, akan ada "pasukan" milik Ewin Gutawa yang memboyong 60 orkestrasi piece. Jumlah itu belum termasuk band dan bintang tamu. "Ganti-gantian aja, biar panggungnya muat," kata Jay.
Dari sektor seni panggung, Jay akan lebih banyak bereksplorasi dengan grafis dan gambar-gambar. Dibantu oleh duo Taba dan Oleg Sanchabachtiar, beberapa klip telah disyuting hari Senin (10/11) lalu. Klip-klip tersebut, menurut Jay, akan ambil bagian demi menciptakan kejutan-kejutan dari awal, tengah, hingga akhir konser.
"Pokoknya, visualisasinya arsitektural," ungkap Jay berteka-teki. "Kalau saya ceritakan secara deatil, nanti unsur kejutannya hilang." Ajeng
Foto : Anastasia