Asri Welas Sering Keteteran

By nova.id, Kamis, 6 November 2008 | 08:12 WIB
Asri Welas Sering Keteteran (nova.id)

Asri Welas Sering Keteteran (nova.id)

""

Tokoh Welas, perempuan Jawa lucu dan lelet tapi justru terlihat kocak, berhasil diperankan mantan peragawati ini dengan baik. Asri yang psikolog ini memang mendapat banyak berkah dalam hidupnya.

Dapat peran Welas, menikah dengan pria ganteng, lalu mendapat anak lelaki tampan. Ia kini tengah menikmati perannya sebagai ibu. Gara-gara setahun belakangan ini menjadi salah satu bintang komedi situasi Suami-Suami Takut Istri (SSTI), ibu muda bernama lengkap Asri Pramawati (29) jadi sering disapa orang dengan sebutan Welas. Itu memang peran Asri di SSTI di mana ia digambarkan sebagai perempuan Jawa yang lugu, lelet tapi kocak, serta istri dari seorang pria Batak bernama Tigor. Tiap kali merasa kesal, Welas marah sambil melepas sandal dari kakinya.

"Lama-lama jadi terbiasa juga, kok. Malah, sekarang ikut-ikutan jadi lemot. Ibuku juga protes. Aku yang tadinya cekatan, sekarang jadi suka keteteran," ujar psikolog dari Universitas Indonesia ini. Asri yang asli, memang dikenal enerjik. Sejak usia 11 tahun, ia sudah tergabung dalam kelompok tari GSP binaan Guruh Soekarno Putra. Sekitar 6 tahun bergabung di GSP, Asri sudah menari hingga ke mancanegara. "Tapi karena kemudian sibuk kuliah, aku keluar dari GSP." Mungkin karena jiwa seninya kuat, tahun 1999 ia bertemu desainer Adjie Notonegoro yang kemudian merekrutnya menjadi salah satu model di agency­ miliknya. Setahun bersama Adjie, Asri lantas pindah ke agency milik Arzeti Bilbina. Asri bahkan sudah merasakan puncak karier sebagai peragawati dan menjajal catwalk hingga ke kota pusat mode dunia, Paris.

Lepas dari dunia model, diam-diam anak kedua dari tiga bersaudara ini menjajal hobi terpendamnya, menjadi desainer sekaligus penjahit. Siapa sangka, dari dunia jahit-menjahit inilah justru Asri menemukan banyak kebahagiaan dalam hidupnya. Antara lain, mendapat pendamping hidup dan mulai menjadi Welas.

Akhir tahun 2006 itu mungkin menjadi momen tak terlupakan baginya. Di saat itulah ia mendapat tawaran memerankan salah satu karakter di SSTI. "Mulanya, sih, malas ikut casting. Apalagi, aku sedang senang-senangnya jahit-menjahit dan pesanan sedang banyak." Saat itu Asri bekerja di butik milik desainer kebaya, yang kelak menjadi ibu mertuanya.

"Di butik ini aku ketemu Andrea, salah satu staf desainer Ramli. Enggak lama berselang, aku dapat telepon dari Andrea, yang waktu itu nyambi jadi casting manager sitkom SSTI. Katanya, aku cocok memerankan Welas. Kebetulan sutradara SSTI pernah melihat fotoku saat fashion show dengan Ramli," tuturnya.

Tak ingin mengecewakan Andrea, akhirnya Asri setuju di-casting. Padahal, ia mengaku sempat hampir putar arah saat tahu jalanan menuju lokasi casting sangat macet. "Aku, kan, dari di Cibubur, sementara lokasinya jauh di Roxy. Sampai sana, antreannya panjang banget. Aku sudah dandan lengkap, tapi waktu giliranku, rambutku diminta diikat, bulu mata palsu dilepas, sepatu hak juga dicopot, lalu dikasih daster. Aku sempat marah karena kupikir akan di-casting jadi pembantu. Tapi aku diyakinkan Andrea, perannya bagus. Akhirnya aku casting seadanya saja." Namun dari seadanya inilah Asri akhirnya terpilih Yetta

Foto : Daniel Supriyono