Di Balik Sukses Kepompong (1)

By nova.id, Kamis, 6 November 2008 | 07:47 WIB
Di Balik Sukses Kepompong 1 (nova.id)

Di Balik Sukses Kepompong 1 (nova.id)

""

persahabatan bagai Kepompong mengubah ulat menjadi kupu-kupu persahabatan bagai Kepompong hal yang tak mudah berubah jadi indah

Itulah antara lain bait lagu Kepompong yang bercerita tentang persahabatan. "Saat dua orang sahabat bertengkar, sebenarnya di sanalah wujud saling peduli diperlihatkan. Persahabatan yang baik tidak saling menjatuhkan, tapi selalu mengajak ke kebaikan. Kepompong itu diibaratkan sebuah proses persahabatan yang pada akhirnya akan berubah menjadi kupu-kupu. Walaupun dulunya kita seperti ulat, bikin orang gatal, namun melalui persahabatan atau Kepompong itu, kita bisa menjadi seseorang yang lebih baik, sebagai kupu-kupu," begitu papar si penciptanya, Jalu Hikmat Fitriadi.

Kepompong memang tengah jadi pembicaraan ramai karena terdengar unik dan enak di telinga. Ceritanya, lagu itu dikirim Jalu ke acara NuBuzz di Radio Prambors, Desember 2007. NuBuzz adalah acara yang mewadahi kiriman demo dari band-band yang belum terkenal. "Untuk mencari talenta baru," kata A & R Assistant NuBuzz Network, Kikio Nugraha.

Setelah diseleksi lagi, kiriman lagu-lagu demo diputar di NuBuzz dan pendengar "menilai". "Jika pendengar suka dengan lagunya, mereka bisa request," kata Kikio. Nah, Kepompong merupakan salah satu lagu yang banyak diminta pendengar. Dari sekadar mata acara, NuBuzz kemudian berkembang menjadi perusahaan rekaman dan Juli lalu, sebuah album kompilasi berjudul NuBuzz 1.1 diluncurkan. Di situ, Kepompong mendapat kehormatan menjadi single pertama.

Menurut Kikio, pada awalnya Kepompong belum diputar radio lain. "Setelah Oktober beredar video klipnya, Kepompong mulai diperdengarkan banyak stasiun radio. Bisa dibilang, single Kepompong mulai dikenal banyak orang, ya, Oktober ini," tambah Kikio.

Seiring dengan itu, nama Sindentosca ikut terangkat. Grup yang berdiri sejak 1999 ini, kini cuma punya satu anggota tersisa, yaitu Jalu. "Tadinya kami berempat tapi satu-satu keluar karena sudah tidak memiliki tujuan dan visi yang sama," kenang Jalu yang tak menduga lagu ciptaannya jadi begitu terkenal.

Tak hanya orang awam, vokalis band Nidji, Giring, juga menyukai Kepompong. "Saya pernah jumpa Giring di stasiun teve. Dia datang menyapa dan bilang, nge-fans betul dengan lagu Kepompong." Jalu jelas gembira meski ia mengaku akan tetap menghayati makna nama Sindentosca.

Nama unik band tersebut, lanjutnya, diambil dari dua kata, sinden dan tosca. Sinden (penyanyi wanita pada seni gamelan atau pertunjukkan wayang), karena ia punya vokal dan musik berkarakter etnik. Sedangkan tosca merupakan campuran dua warna yaitu biru dan hijau. "Biru itu langit dan hijaunya adalah daratan. Jadi, kalau lagi sukses setinggi langit, jangan lupakan daratan," kata Jalu berfilosofi.

Willem Jonata Foto: Daniel Supriyono