Di bagian perut terdapat luka jahitan yang dibuat saat memasukkan tempurung kepala Gugun. "Menunggu sembuh, tempurung kepalanya dimasukkan di dalam perut supaya enggak rusak. Meski begitu, untuk jaga-jaga, kami juga memesan tempurung kepala buatan," jelas Tuning Sukobagyo, ibunda Gugun.
Meski berusaha tenang, tak ayal, Tuning sempat sedih dengan semua yang dihadapi putranya. "Saya sering kangen dengan suaranya. Apalagi dengan tertawanya. Jika sudah kangen, kerap bayangan Gugun ketika masih kecil dulu berkelebat dalam benaknya. "Sejak kecil Gugun memang berbeda dengan anak-anak biasa. Ketika dia berumur 4 tahun, dokter bilang dia hiperaktif sehingga kami harus memberinya banyak kegiatan agar tidak mengganggu teman-temannya," kenang Tuning menerawang.
Kepada anak-anaknya, termasuk Gugun, Tuning tidak pernah melarang kegiatan apa pun, sejauh kegiatan tersebut positif. "Saya dan Bapak memberikan kebebasan. Tapi kebebasan yang bertanggung jawab. Kami enggak pernah mengarahkan dia untuk menjadi apa." Edwin
Foto : Daniel, Edwin