Gina, Jeng Kelin Alias Bikin Jengkel

By nova.id, Rabu, 13 Agustus 2008 | 06:41 WIB
Gina Jeng Kelin Alias Bikin Jengkel (nova.id)

Gina Jeng Kelin Alias Bikin Jengkel (nova.id)

"Foto: Ahmad Fadillah/NOVA "

"Aku ndak mau dipanggil Mbak, maunya dipanggil Jeng!" Begitulah sederet kalimat yang terucap dari bibir seorang wanita lugu yang kerap bertingkah menjengkelkan di acara Prime Time (Trans TV).Dengan mimik tanpa ekspresi, dandanan heboh mulai dari rambut gaya Bob, dua bulatan pink di pipi, dan ulasan bibir merah yang imut, sosok wanita bernama Jeng Kelin (JK) itu terasa pas dibawakan Rizna Nyctagina alias Gina.Dalam program acara itu juga Gina menjalani peran lain sebagai pembawa acara infotainmen "Incer". Aktingnya tak kalah menarik perhatian karena ia pandai melebih-lebihkan gaya para pembawa acara infotainmen dan memelesetkan kata-katanya.Di depan kamera, aktingnya itu terlihat kocak, konyol, dan sangat pede. Padahal, karakter itu hampir bertolak belakang dengan langkah awal Gina di dunia hiburan. Dara kelahiran Jakarta, 3 November 1984 ini secara kebetulan memulai karier dari jalur modelling."Waktu itu aku sedang jalan-jalan di mal lalu tiba-tiba dihampiri orang dari sebuah majalah remaja. Dia nawarin jadi model. Aku yang pemalu sempat ragu-ragu tapi akhirnya datang ke studio majalah itu untuk pemotretan," cerita Gina yang saat itu masih duduk di bangku SMP. Jadilah wajah dara keturunan Padang-Aceh ini tampil sebagai kaver majalah.BERLEBIHANPerkenalan Gina dengan dunia model tak berhenti di situ. Berkat dukungan orangtuanya, Imam Djauhari dan Cut Fauziah, karier Gina di dunia hiburan maju tahap demi tahap. Dari sekadar model majalah remaja, Gina kemudian membintangi sejumlah iklan, main sinetron, hingga akhirnya menjadi komedian di Prime Time (PT).Semasa sering main sinetron, Gina kerap mendapat peran antagonis. "Jelas enggak nyaman, soalnya orang-orang menyangka aku seperti peran-peranku itu." Belum lagi waktu yang tersita di lokasi syuting, sehingga ia sering kelelahan dan waktu kuliahnya terganggu. "Waktunya tak menentu. Bisa dari pagi hingga pagi lagi. Otomatis, mengganggu jadwal kuliah. Pulang kuliah dengan kondisi capek dan ngantuk. Sementara itu, aku juga harus bisa konsentrasi supaya akting marah-marahku lancar," kata Gina yang kini tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran.Di tengah kegundahan hatinya, Gina mendapat tawaran bergabung dengan PT. Ia sempat pesimis. Untunglah potensi galak dan menyebalkan yang biasa dimainkan Gina sebagai tokoh antagonis di sinetron, dapat diarahkan dengan tepat di PT. Yah, tokoh Jeng Kelin dan pembawa acara infotainmen jadi peran yang pas buatnya."Di PT aktingku enggak cuma marah-marah dan galak, tapi juga lebai (berlebihan). Wah, waktu itu, aku berusaha sebisa mungkin supaya akting pertamaku berhasil," kenang Gina yang peranh bermain di sinetron Cinderella dan Bunga di Tepi Jalan, Gadis, dan Idola.TAK PUNYA URAT MALUUntuk menjadi komedian, Gina mengaku banyak belajar dari para pemain PT yang lain, seperti Olga Syahputra dan Fitri Tropica. Sementara demi menjelma sebagai Jeng Kelin, sebelum syuting ia diharuskan menonton serial televisi dari luar negeri yang menampilkan sosok wanita berkarakter dan bertingkah seperti Jeng Kelin."Karena pembawaan yang ada diri cewek itu, kami akhirnya dapetin nama peran tersebut. Tahu, enggak, Jeng Kelin sebenarnya mengartikan sifat jengkelin (menjengkelkan, Red.)," cerita Gina yang langsung deg-degan ketika harus berakting seperti sosok itu.Gina mengaku langsung berubah total setelah berdandan ala Jeng Kelin. "Wah kalau sudah selesai dandan, aku suka takjub sendiri. Ini bukan Gina. Aku adalah Jeng Kelin. Otomatis, gaya dan cara bicaraku berubah total. Saking aku jadi berubah banget, orang-orang di sekitar lokasi syuting sekarang suka pada nyeletuk,' Hm..hm..ini Jeng Kelin-nya keluar.' Aku sih cuek saja. Habis, memang pembawaanku sehari-hari begini, cempreng, bawel, dan cerewet," cerita Gina.Melihat akting putrinya yang lucu, Fauziah yang selalu menemani Gina syuting suka setengah mati menahan geli. Fauziah sempat tak setuju jika Gina terlalu berakting lebai. "Misalnya bibir Gina terlalu serong ke kanan atau kiri, matanya terlalu melotot, saya jadi kurang setuju. Karena menurut saya, dia jadi berlebihan sekali dan takut enggak nyadar lagi disyut kamera," kata Fauziah sambil tertawa.Namun, sikap penolakan dari sang mama tersebut justru pernah membuat rating PT menurun. Menurut keterangan produser, penyebabnya tak lain karena akting lebai Gina yang mulai berkurang sehingga banyak penonton kecewa. Sejak itulah, Fauziah membebaskan Gina untuk berakting semaksimal mungkin.Bagi Gina, salah satu keberhasilannya memerankan Jeng Kelin dan "Incer" tak lain karena sikapnya yang cuek dan pede. Dengan lawan peran mana pun, Gina tak segan-segan beradu akting sambil mengeluarkan suara cemprengnya. Padahal, waktu kecil, Gina termasuk anak pemalu. Si anak tunggal ini dulu merasa nyaman jika berada di rumahnya dan selalu bersama sang mama.Fauziah pun sempat tidak yakin Gina bakal berubah seperti sekarang. "Sewaktu dia ditawarin menjadi model pas SMP, saya sempat ragu karena saya tahu persis gimana Gina biasanya bertingkah di depan banyak orang. Rasanya enggak mungkin Gina jadi model, anaknya pemalu banget. Untungnya Gina mau berubah dan enggak malu-malu lagi," ucap Fauziah.Setuju dengan yang diucapkan Fauziah, Gina menimpali dengan nada geli, "Sekarang aku malah malu-maluin. Enggak punya urat malu!"Ari Dwi Astuti