Apa maksudnya bulan biru? Fenomena bulan biru alias blue moon adalah fenomena astronomi menarik yang akan terjadi malam ini, Jumat (31/7/2015). Sang rembulan akan muncul dalam bentuk purnama pada waktu yang tak biasa.
Biasanya, purnama terjadi sebulan sekali, 12 kali dalam setahun. Namun, tahun 2015 ini, purnama akan terjadi 13 kali. Bulan Juli akan memiliki dua purnama.
Tentu saja, fenomena bulan biru ini bukan berarti warna bulan menjadi sebiru langit. Fenomena bulan biru ini adalah purnama yang langka, hanya terjadi 2,5 tahun sekali.
Terjadinya fenomena bulan biru terkait dengan jumlah hari dalam kalender matahari (Masehi) dan bulan. Kalender matahari punya 365 hari dalam setahun, sementara bulan punya 354 hari.
Akibat perbedaan itu, akan ada purnama yang muncul pada waktu yang "tak seharusnya", yaitu dua kali dalam bulan yang sama.
Bulan biru sendiri tak cuma bisa terjadi sekali dalam setahun. Tahun 1999, bulan biru terjadi pada bulan Januari dan Maret. Hanya saja, fenomena bulan biru dua kali setahun jauh lebih jarang terjadi, hanya sekitar 19 tahun sekali.
Sebelum Jumat malam ini, fenomena bulan biru sempat terjadi juga pada 31 Agustus 2012, juga pada Jumat malam.
Ingin menyaksikan fenomena bulan biru? Keluarlah selepas senja, menanti terbitnya sang bulan. Benda langit paling terang yang bisa disaksikan dari bumi itu bisa dilihat tanpa alat bantu.
Fitur permukaan bulan seperti kawah-kawah dengan bentuk beragam, bisa disaksikan juga bila memiliki teleskop atau binokuler. Namun, ingat, sekali lagi, bulan takkan berwarna biru. Malah, karena aerosol, bulan biru bisa berwarna kemerahan. Bersama bulan biru ini, akan tampak Venus dan Jupiter sekejap sesaat setelah senja di ufuk barat.
Sementara itu, di timur, Saturnus akan terbit dan berpeluang untuk disaksikan dengan alat bantu teleskop.
Mari saksikan kemunculan sang bulan biru. Kalau terlewat, Anda harus menunggu hingga tahun 2018.
Yunanto Wiji Utomo Sumber: Kompas.com