Asisten Presiden Direktur XL Axiata, Hayriantira (37), ternyata dibunuh oleh teman lelakinya sendiri, AK (38). Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti, mengatakan, pihaknya sudah menahan AK sejak 9 Juli 2015, namun, baru pagi tadi, Rabu (5/8/2015) AK mengaku sebagai pembunuh Rian.
Namun, kata Krishna, pihaknya menahan tersangka bukan karena kasus pembunuhan. "Tapi saat itu kami tahan karena kasus pemalsuan surat," ucap Krishna, Rabu (5/8/2015).
Menurut Krishna, sejak keluarga melaporkan Hayriantira, yang akrab disapa Rian, menghilang pada 14 April 2015, polisi sudah curiga dengan AK. Sebab, mobil milik Rian, yakni satu unit mobil Honda Mobilio justru ada di tangan AK.
Namun, ucap Krishna, saat itu AK mengaku mendapat mobil itu dari Rian karena Rian menjual kepadanya. Makanya, saat itu Polisi tak bisa menuduh AK sebagai pembunuhnya. Apalagi, status Rian masih sebagai orang hilang dan belum ditemukan.
Tapi, sejak itu Polisi tak tinggal diam. Polisi menelusuri kronologis mobil itu bisa sampai ke tangan AK. Kemudian diketahuilah bahwa mobil itu dibeli dari sebuah showroom dengan cara kredit.
Baca juga: Sudah Dua Bulan Hilang, Karyawati Ini Belum Juga Ditemukan
Lalu AK diketahui mengambil BPKB yang atas nama Hayriantira sesudah Rian diketahui hilang. Dia mengambilnya dengan surat kuasa yang seolah-olah dibuat oleh Rian agar AK yang datang mengambilnya. "Kami Periksa surat kuasa itu ke Laboratorium Forensik," kata Krishna.
Kemudian hasil analisa Puslabfor baru keluar pada 5 Juli 2015. Hasilnya, tanda tangan di surat kuasa itu palsu. 'Itu tanda tangan Rian yang dipalsukan," kata Krishna.
Makanya pada 9 Juli 2015 polisi menangkap AK dengan tuduhan pemalsuan dokumen. Namun, setelah ditahan 30 hari, kemudian pada Rabu (5/8/2015) AK mengaku bahwa dialah yang membunuh Rian.
"Ini sedang mau kami telusuri pengakuannya. Soalnya dia bilang korban dibunuh di Garut," kata Krishna.
Theo Yonathan Simon Laturiuw / Wartakotalive