Bila pria terancam mengidap kanker prostat, maka serangan penyakit kanker pada perempuan pun cenderung lebih beragam dan sama-sama mengerikannya. Mungkin kanker leher rahim atau serviks menjadi kanker yang saat ini lebih dikenal masyarakat luas karena begitu banyaknya kasus pasien penderita kanker serviks. Namun, masih ada jenis kanker lainnya juga patut diwaspadai oleh kita para perempuan., yakni kanker dinding rahim atau kanker endometrium.
Endometrium adalah batas dinding rahim. Sementara, rahim sendiri normalnya berbentuk buah pear yang terletak di daerah pinggul perempuan. Nah, kanker dinding rahim terjadi ketika sel-sel dinding rahim mengalami perubahan dan mulai tumbuh tidak terkontrol ketika sel-sel tersebut berkembang semakin banyak hingga membentuk benjolan yang disebut tumor.
Kanker sangat berbahaya karena mengambil alih sel-sel sehat dengan mengambil asupan oksigen serta nutrisi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi sel-sel sehat. Kanker dinding rahim umumnya menyerang perempuan dengan kondisi obesitas, pascamenopause dengan jumlah anak sedikit atau paritas rendah dan berbagai faktor lainny.
Meski pemicu utama kanker dinding rahim masih belum jelas, namun sejumlah penelitian menemukan adanya perubahan secara genetik yang abnormal atau mutasi dari gen p35. Berikut 5 faktor pemicu kanker dinding rahim yang diduga menyerang kaum perempuan:
Konsumsi kombinasi pil kontrasepsi dosis tinggi Kanker dinding rahim bisa saja muncul akibat penggunaan terapi pengganti estrogen konjugsi untuk jangka waktu yang lama. Risiko kanker akan bertambah dua kali lipat, bahkan hingga lima belas kali. Tetapi akan menurun dengan pemberhentian penggunaan terapi pengganti estrogen. Selain itu, kontrasepsi oral sekuensial juga berdampak pada estrogenic netto yang sama-sama memicu peningkatan risiko kanker dinding rahim.
Baca: Betulkah Faktor Hormonal Penyebab Utama Kanker Payudara?
Menstruasi terlalu dini atau terlalu lambat Perempuan yang mulai menstruasi di bawah usia 12 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dinding rahim diakibatkan adanya peningkatan waktu paparan dinding rahim terhadap estrogen. Anehnya, menopause yang terlalu lambat juga menyebabkan risiko yang sama persis, pasalnya paparan estrogen menjadi bertambah lama di area dinding rahim.
Baca: Setiap Jam, Ada Perempuan Meninggal Karena Kanker Serviks
Obesitas Pada kasus perempuan di pasca menopause, kebanyakan estrogen berasal dari perubahan androstenedion yang menjadi estron pada jaringan lemak. Nah, kecepatan perubahan ini 20 kali lebih besar risikonya ada perempuan obesitas. Makanya, estrogen dalam darah perempuan yang kelebihan berat badan diketahui lebih tinggi. Kadar estrogen yang tinggi juga diyakini dapat meningkatkan risiko kanker dinding rahim.
Baca: Survivor Kanker Serviks: Cegah dari Awal, Karena Ia Tak Pandang Bulu (1)
Tak hanya itu, penderita obesitas juga umumnya terserang penyakit diabetes, hipertensi dan empedu. Khusus untuk diabetes, terutama diabetes yang tidak tergantung suntikan insulin, dikaitkan dengan keadaan hiperinsulinemia yang berlebih dalam darah. Hiperinsulinemia juga berhubungan dengan keadaan hiperestrogen termasuk peningkatan produksi steroid, serta stimulasi perubahan testosterone menjadi estradiol serta penekanan konsentrasi protein yang erat kaitannya dengan hormone seks dalam sirkulasi.
Baca juga: Antisipasi Awal Gejala Kanker Rahim Bagi Ibu Hamil
Sindrom ovarium polikistik Sindrom ovarium polikistik menyebabkan kadar estrogen dalam darah yang sangat tinggi sehingga memicu risiko kanker lebih besar.