Hayriantira

By nova.id, Senin, 10 Agustus 2015 | 07:38 WIB
Tersangka AK (nova.id)

AK alias AW (38), pembunuh Hayriantira, mantan pegawai perusahaan telekomunikasi, akan diperiksa dengan alat lie detector. Polisi menilai, ada kejanggalan dalam keterangan AK. "Kita akan periksa dengan lie detector untuk menguatkan alat bukti yang kita miliki," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Jakarta, Senin (10/8/2015). Keterangan AK dinilai kerap kali berubah, misalnya soal motif pembunuhan. Dia mengaku tersinggung dengan omongan Hayriantira soal orientasi seksual AK. Selain itu, ia juga mengaku takut proposal proyek ke perusahaan Hayriantira bekerja ditolak jika tidak melayani Hayriantira.

Baca juga: Saat Ditemukan, Karyawati Asisten Presdir Itu Telungkup Tanpa Busana di Kamar Mandi Satu-satunya pengakuan yang dipercayai polisi ialah soal pembunuhan yang dia lakukan terhadap Hayriantira. Sementara itu, pengakuan lainnya, soal tersinggung dengan omongan Hayriantira belum sepenuhnya dipercayai polisi. "Kami enggak bisa jadikan keterangan AK sebagai patokan karena keterangan (AK) berubah-ubah. Dia ngaku membunuh, ok, tapi tidak bisa jadi patokan," kata Iqbal. Hayriantira dinyatakan hilang sejak November 2014. Keluarga korban berusaha mencari dan akhirnya melapor polisi pada April 2015. Setelah ditelusuri, akhirnya Hayriantira dinyatakan dibunuh oleh teman dekatnya, AK, pada Kamis (30/10/2014) di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat.

Kahfi Dirga Cahya / Kompas.com