Seperti halnya orang dewasa, buah hati tercinta juga tak luput dari risiko mengalami cedera, termasuk gegar otak. Gegar otak pada anak bisa saja terjadi kala ia sedang bermain, bercanda atau terantuk benda tertentu, yang terlihat sepele namun ternyata rentan akan bahaya bagi kesehatan organ otaknya.
Gejala gegar otak pada anak wajib diketahui oleh orantua, pasalnya bisa jadi anak tidak dapat mengungkapkan dengan baik apa yang mereka rasakan. Seringkali kasus gegar otak pada anak dianggap sepele oleh orangtua sehingga tindakan penyembuhannya menjadi terlambat.
Baca: Bila Si Kecil Sering Terbentur
Berdasarkan sebuah penelitian kesehatan di Amerika, setiap tahun hampir dua juta orang Amerika dirawat karena cedera otak traumatis, dengan persentase 75 persen dari mereka mengalami gegar otak.
Lalu, bagaimana mengenali tanda gegar otak pada anak?
Baca: Waspada Dampak Benturan di Kepala
Gegar otak pada anak umumnya disebabkan oleh adanya pukulan ke kepala. Namun, bisa juga terjadi ketika kepala dan tubuh bagian atas mengalami guncangan yang sangat hebat. Gejala-gejalanya mungkin ‘halus’ dan tidak selalu segera terlihat, jadi penting untuk orangtua memperhatikan kondisi anaknya yang baru saja terkena dua penyebab gegar otak tersebut.
Baca: Tengkorak Retak Tertimpa Lampu, Pelaku Malah Bebas (1)
Diantara ciri-ciri gegar otak pada anak ialah sakit kepala atau perasaan tertekan di kepala, lekas marah dan sulit konsentrasi, kebingungan atau pusing, ada dengung di telinga, kepekaan terhadap cahaya dan suara yang meningkat, mual atau muntah, gangguan saat bicara, kelelahan.
Baca: Kesehatan Saluran Cerna Pengaruhi Perkembangan Otak
Nah, kita para orangtua bila melihat beberapa ciri-ciri gejala gegar otak pada anak maka harus segera membawanya ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.
Ade Sulaeman/intisari-online.com/(Manny Alvarez/foxnews.com)
Baca artikel selengkapnya soal ciri-ciri gegar otak pada anak di sini.