Kehidupan Seks Lesu? Ini Tips Kembalikan Gairah dari Pakar Percintaan

By , Kamis, 13 Agustus 2015 | 09:19 WIB
Mengubah pandangan tentang aktivitas seks bisa membuat gairah kembali menyala (Nova)

Sebuah riset yang dilakukan pada 6.000 responden menemukan fakta bahwa hanya 51 persen dari responden pun jarang berhubungan intim atau tepatnya tidak berhubungan seks dalam sebulan terakhir.

Pakar hubungan percintaan dari Relate.org.uk, percaya bahwa penyebab pasangan jarang bercinta sebenarnya adalah karena ada tekanan untuk melakukannya. Dalam artian, seseorang memiliki target tertentu saat bercinta, sehingga kondisi tubuh menjadi tidak rileks dan malah stres. Alhasil, aktivitas bercinta pun menjadi sulit untuk dinikmati. Lebih lanjut, bisa-bisa pasangan menjadi kehilangan gairah bercinta dan memiliki kehidupan seks yang lesu.

Kalau sudah demikian, pasangan bisa jadi menilai bahwa aktivitas ranjangnya menjadi lesu karena keduanya jarang bercinta.

Relate.org.uk, sebuah website konsultasi percintaan, melansir tips untuk mengatasi keluhan jarang bercinta untuk pasangan baru maupun pasangan yang telah lama menjalin rumah tangga. Kuncinya adalah berpikir dengan cara yang berbeda saat akan bercinta dengan pasangan.

Baca: Pengantin Baru tapi Jarang Bercinta? Anda Tak Sendiri

Yuk, simak tipsnya agar aktivitas bercinta lebih membara!

1. Memahami Makna Bercinta

Jarang bercinta atau malah kehilangan hasrat untuk berintim-intim dengan Si Dia? Coba menilai kembali apa makna seks untuk Anda. Sebagian orang bisa menganggap bahwa aktivitas seksual harus menyertakan penetrasi. Padahal faktanya, tidak demikian, kok!

Justru, bermesraan dengan saling berpelukan, berciuman, mengeluarkan kata-kata menggoda, atau saling berbagi fantasi seks, bisa menjadi ajang penguat hubungan yang menyenangkan. Ini bisa membuat kehidupan seks lebih “hidup” karena yang terpenting adalah menyalurkan kasih sayang dengan tulus, bukan menghitung skor klimaks.

Sekali lagi, ingat bahwa kegiatan tersebut pun menjadi bagian dari bercinta, lo. Jangan sampai terjebak dengan pemahaman bahwa bercinta haruslah selalu penetrasi. Karena yang terpenting adalah saling mengomunikasikan kasih sayang.

2. Menemukan Keseimbangan Seksual

Cari keseimbangan seksual Anda. Memang, banyak pasangan yang merasa kesulitan menyelipkan waktu untuk bercinta di tengah kesibukan harian. Tapi, bayangkan bila kondisi ini ditambah dengan tekanan atau ketakutan tak bisa memuaskan pasangan. Pasti, memulai untuk bercumbu akan lebih sulit. Kelamaan ditunda, bisa-bisa keduanya kehilangan gairah.

Memang, ada istilah quickie alias seks kilat yang memungkinkan Anda bercinta di kamar mandi, di dalam mobil, di dalam lift, atau lainnya. Tapi, bila kondisi Anda dan pasangan sudah tak lagi hangat, tak perlu jauh-jauh lakukan quickie. Mulai saja dengan bermanja-manjaan di sela waktu yang sempit itu. Sadarkah Anda bahwa kesibukan kadang membuat hati menjadi keras sehingga sulit merilekskan badan sekadar untuk bersandar pada pasangan saat menonton teve?

3. Kalau Perlu, Rencanakan

Banyak pasangan yang bercerita bahwa mereka sering menunda seks karena memang mengharapkan spontanitas. Lupakan alasan itu. Pasalnya, seks memang tidak selalu terjadi secara spontan. Untuk banyak kondisi, bercinta harus direncanakan. Jangan sampai, menunggu saat tepat untuk bercinta secara spontan malah mengakibatkan Anda terus-terusan jarang bercinta (padahal Anda merasa membutuhkannya).

4. Berfantasi, Sah Saja

Banyak perempuan yang merasa bersalah dan tak nyaman jika bermain dengan fantasi sendiri saat berhubungan dengan seks. Tapi yang harus disadari, berfantasi tentang aktivitas seksual malah bisa menumbuhkan gairah dan membuat keinginan bercinta tumbuh kembali.

5. Jangan Ragu Berpelukan di Depan Anak-anak

Di masa lalu, orangtua sering diimbau untuk menghindari menunjukkan kasih sayang di antara keduanya, bila ada anak di situ. Padahal, ini sah-sah saja, kok. Terbiasa menahan kedekatan dengan pasangan di depan anak-anak malah bisa membuat hubungan suami istri menjadi kaku.

Sumber: huffingtonpost