Tiga Balita Ikut Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Trigana Air

By Sukrisna [cak KRIS], Minggu, 16 Agustus 2015 | 12:44 WIB
Trigana Air (Sukrisna [cak KRIS])

Tabloidnova.com - Pesawat Trigana dengan rute Sentani-Oksibil hilang kontak pada Minggu (16/8/2015) sekitar pukul 14.55 waktu Indonesia Timur. Pesawat tersebut membawa 54 penumpang dan kru.

 

Berdasarkan informasi dalam akun Twitter @SAR_Nasional yang merupakan akun resmi Badan SAR Nasional (Basarnas), pesawat bertipe ATR 42 dengan kode PK-YRN itu diterbangkan oleh Kapten Penerbang Hasanuddin dan berhasil lepas landas dari Bandara Sentani. Namun, pesawat yang seharusnya mendarat pada pukul 15.16 itu kini tidak terlihat.

 

Pesawat akhirnya dinyatakan hilang kontak. Pesawat itu membawa 54 orang dengan rincian 44 orang dewasa, 2 anak di atas usia lima tahun, 3 anak balita, dan 5 kru. Basarnas telah melakukan koordinasi dengan kantor Basarnas Jayapura untuk melakukan pencarian.

 

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, pesawat Trigana Air rute Sentani-Oksibil yang hilang kontak pada Minggu (16/8/2015) siang waktu setempat diduga jatuh di wilayah pegunungan.

 

Aparat kepolisian bersama tim SAR akan kembali melakukan pencarian esok hari, Senin (17/8/2015). "Kalau mau ke Oksibil itu biasanya melintasi bukit. Mungkin cuacanya jelek, gunung itu yang mungkin jadi penghambat," ujar Badrodin saat ditemui di Bumi Perkemahan Cibubur, Minggu petang.

 

Badrodin menuturkan, aparat kepolisian sudah menerjunkan helikopter untuk menyisir wilayah pegunungan itu. Namun, karena cuaca buruk apabila hari sudah mulai malam, maka upaya pencarian akan kembali dilanjutkan esok hari. "Biasanya setelah jam 1, cuaca memang jelek," kata dia.

 

Menurut Badrodin, pesawat yang membawa 54 orang penumpang dan kru itu seharusnya sudah mendarat pada pukul 15.15 waktu setempat. Namun, pada waktu yang dijadwalkan itu pesawat tersebut tidak juga mendarat hingga akhirnya dinyatakan hilang kontak.

 

Kronologinya adalah pada pukul 14.22 WIT pesawat take off dari bandara sentani jayapura dengan tujuan Oksibil dengan ETA Oksibil 15.04 WIT.

 

Pada pukul pukul 15.00 WIT tower bandara Oksibil melakukan contact dengan pesawat namun tidak ada jawaban. Pada pukul 15.30 wit pesawat ATR PK YRR capt pilot Agus terbang menuju lokasi sekitar hilangnya kontak pesawat.

 

Namun capt Agus tidak menemukan objek, pada pukul 17.25 WIT pesawat PK YRR landing di Bandara Sentani dengan hasil nihil dikarenakan cuaca di daerah Abmisibil sudah gelap.

 

Di bandara Oksibil tidak ada stasiun meteorologi, sehingga weather hanya disampaikan visual lewat orang tower bandara oksibil.

 

Hilangnya kontak pesawat diperkirakan berada d sekitar ambisibil. Saat ini sedang dilaksanakan koordinasi dan persiapan oleh personel Basarnas Kab. Jayapura untuk proses evakuasi esok hari.

 

Kru pesawat:

a. capt hasanudin (pilot)

b. ariadin (FO)

c. ika (pramugari)

d. ditta (pramugari)

e. mario (mekanik)

 

Adapun nama-nama penumpang adalah:

Endah muatika sari, La boni, Yukita Kalakmabin, Markus kalakmabin, Oscar Mangint,. Menakem Mote, Yosi Mote, Agustinus Luarmase, Dewa Putu Raka,. M.n Aragae, Yustinus Hurulean, Laode, Waode Suriana, Yohanis Kiabra, Yunus Setamanggi, Supriani,. Pariem, Ardono Hikmat, Yundriadi, Susilo, Utopdana Hosea, Asirun, Amran, Musfia, Wengdepen Balmuki, Esap Aruman, Pieter, Surya, Tenua Babingga, Natikonop Ierenius, Marusaha Sitorus, Armaita, Epiardi, Eki Kimki, Kepideal, Petrus Tekwge, Kasikmabin Enggelbertus, Milka Kalakamabin, Ewelin Urobmabin, Theo Steben Kalakmabin, Yusron, Egeneo Dilam, Enilia Gobai, Ronal Dilam, Alimdam Yawan, Netodius, Marcelino, Palerin.

 

Sumber: Tribunnew.com