Keseringan main gadget bikin anak rentan sakit tulang belakang. Kesimpulan ini didapat dari pengakuan Alfred Sutrisno, Dokter spesialis bedah saraf yang juga ahli tulang belakang, pasca banyaknya pasien usia anak-anak yang sudah mengalami masalah di tulang belakang akibat keseringan main gadget dengan posisi tubuh yang salah.
"Dulu masalah tulang belakang dibilangnya setelah usia 40 tahun, sekarang usia belasan tahun sudah mulai kena. Anak sekarang lebih banyak main komputer daripada permainan fisik. Itu bisa memperburuk kondisi tulang belakang," ujar Alfredo dalam acara Workshop Menjaga dan Merawat Kesehatan Tulang Belakang di Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang Selatan, Sabtu (22/8) pada Kompas.com .
Contoh posisi bermain gadget yang salah pemicu sakit di tulang belakang seperti posisi tidur, tengkurap, duduk yang salah, membungkuk atau leher menekuk untuk menatap layar gadget maupun laptop. Jika dibiarkan, lambat laun mereka juga bisa mengalami nyeri tulang belakang akibat keseringan bermain gadget. Terlebih lagi, anak-anak saat ini bisa memegang gadget selama berjam-jam.
Baca: Nyeri Tulang Belakang Tak Selalu Harus Operasi
“Kalau anak lagi pakai komputer, misalnya karena tugas sekolah, orangtua harus aware tempat duduknya benar atau tidak, perhatikan posisi duduknya, harus ada waktu juga untuk relaksasi," saran Alfred soal masalah posisi yang salah saat bermain gadget pemicu sakit di tulang belakang.
Baca: Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Nyeri Pinggang
Alfred menjelaskan, posisi duduk yang benar saat bermain gadget ialah punggung tegak dan layar komputer atau laptop maupun gadget sejajar dengan mata sehingga leher juga tidak menekuk. Di samping itu, batasi juga waktu anak bermain gadget.
Baca: Terlalu Sering Bermain Gadget Memicu Nyeri Tulang Punggung
Alfred menambahkan, dampak terlalu sering bermain gadget sehingga jarang berolahraga juga menyebabkan berkurangnya hormon yang berfungsi untuk mempertahankan elastisitas bantalan pada tulang belakang.
Baca: Nyeri Punggung Yang Bikin Bingung
"Olahraga anak-anak atau orang Indonesia berkurang sehingga hormon yang berguna mempertahankan elastisitas bantalan berkurang. Menyebabkan gampang pecah bantalannya," tambah Alfred.
Baca: Mengenal Chiropractic, Penyakit Hilang Berkat "Pijatan"
Jika bantalan elastis pada tulang belakang pecah, ini bisa berujung pada saraf terjepit hingga radang sendi. Untuk itu, lakukan posisi duduk hingga berdiri yang benar untuk menjaga kesehatan tulang
Dian Maharani/KompasHealth