Sebelum Perjalanan Jauh, Kenali Tanda Aki Mobil Sudah Harus Diganti

By nova.id, Kamis, 31 Desember 2015 | 07:00 WIB
Aki Mobil (Foto: ISTOCK (nova.id)

aterai atau aki (accu) merupakan sumber energi listrik yang digunakan oleh sistem starter dan sistem kelistrikan lain pada kendaraan bermotor. Secara umum ada 3 jenis aki yang dikenal di pasaran yaitu aki konvensional yang biasa disebut aki basah, aki hybrid dan aki MF.

Aki konvensional adalah aki biasa yang berisi cairan asam belerang (sulfuric acid). Aki basah menuntut perawatan teratur, terutama menjaga ketinggian cairan asam belerang aki. Aki jenis ini harganya lebih murah dibanding aki jenis lain.

Yang kedua adalah aki hybrid. Mirip dengan aki basah, penggunaan aki hybrid lebih mudah dibanding aki basah, bisa langsung pasang lalu hidupkan mesin. Meski demikian, aki hybrid tetap menuntut perawatan berkala dengan mengecek ketinggian cairan aki.

Jenis ketiga adalah aki MF. Aki ini paling mudah pemakaiannya, setelah pasang bisa langsung distarter. Perawatan berkala pun tak seperti aki basah maupun aki hybrid. Pada umumnya, aki MF tidak memerlukan penambahan dan pengecekan air aki lagi, sehingga menghemat waktu dan biaya perawatan. Selain itu mesin mobil juga lebih mudah dihidupkan, cocok untuk kondisi mesin mobil dingin atau mobil yang jarang digunakan, aki jenis ini juga bebas dari korosi atau karat. Namun, harga aki MF lebih mahal dibanding jenis aki yang lain.

Aki memiliki usia pakai dan sebaiknya diganti ketika sudah memasuki tenggat usia pakainya. Aki yang sudah lewat masa pakai tak akan lagi berfungsi maksimal. Nah, apa saja yang perlu diperhatikan saat mengganti aki lama dengan yang baru?

Pertama, belilah aki di toko aki yang terpercaya. Pastikan Anda mendapat jaminan atau garansi. Pada saat semua sistem kelistrikan mobil berjalan normal, idealnya aki baru mampu bertahan 1,5-2 tahun usia pemakaian. Jika kurang dari itu berarti aki tersebut bermasalah atau sudah lama berada di toko. Jangan lupa, cari toko aki yang menyediakan layanan antar-jemput darurat. Ini penting karena kejadian aki soak tidak pandang waktu dan tempat dan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Dengan begitu, Anda tak pusing ketika tiba-tiba mobil Anda tak bisa distarter karena akinya soak.

Yang tak kalah penting, cek tanggal produksi aki baru tersebut, terutama untuk aki jenis MF dan hybrid. Idealnya, umur pakai aki jenis ini adalah 1,5-2 tahun. Jadi, meskipun baru, jika sudah 6 bulan aki tersebut berada di toko, maka umur pakai aki pun berkurang 6 bulan. Ini berbeda dengan aki konvensional yang relatif tidak terpengaruh umur pakai karena cairan baru dimasukkan pada saat aki hendak digunakan.

Tak perlu bingung memilih merek mana yang bagus. Aki merek apa saja tak masalah, yang penting pilih spesifikasi yang sama dengan standar pabrik. Pilih aki yang dimensi, spesifikasi voltase dan kapasitasnya sesuai standar mobil. Anda bisa mengganti kapasitas dengan yang lebih besar, khususnya jika Anda melakukan up-grade audio, lampu atau komponen lain yang membutuhkan listrik lebih banyak. Namun, jika Anda berniat mengganti aki standar dengan kapasitas yang lebih besar, sebaiknya kapasitasnya tak lebih 15 persen ampere dari standar. Lebih dari itu, proses pengisian aki jadi tidak sempurna. Aki Kering

elakangan ini, aki kering semakin banyak digunakan pada kendaraan bermotor. Apa sih perbedaannya dengan aki basah? Secara fisik, perbedaan aki kering dengan aki basah bisa dilihat dari casing aki yang berwarna gelap. Aki kering juga tidak memiliki lubang-lubang untuk mengisi air aki. Alih-alih menggunakan cairan elektrolit, aki kering memakai gel sebagai penggantinya. Hasilnya, tingkat penguapan sangat minim dan gel tetap tertampung di dalam wadah pada saat menguap, sehingga volumenya tetap terjaga. Dengan demikian, aki jenis ini tidak memerlukan perhatian khusus karena tidak membutuhkan penambahan cairan. Hanya saja, harga aki kering lebih mahal dibandingkan harga aki jenis lain.

Hasto/Dari berbagai sumber