Anthony Bourdain: Saya Senang Melihat Darah Yang Muncrat

By nova.id, Minggu, 6 September 2015 | 04:30 WIB
Anthony Bourdain (nova.id)

Tabloidnova.comSelebriti koki Anthony Bourdain mengaku penggemar berat seni yang menampilkan kekerasan hingga mengerikan sampai bertaburan darah. Ia mengaku paling senang menonton film laga yang menampilkan efek suara tembak-menembak yang meyakinkan. Hal ini disebabkan karena kegemarannya membaca komik laga yang kemudian membantu imajinasinya bertambah tinggi.

“Saya besar dengan membaca komik dan sangat menyukai film-film laga yang penuh kekerasan. Dalam kebanyakan film Jepang, hal seperti sering kali ditampilkan. Darah tidak hanya muncrat kemana-mana, tetapi bisa membunuh orang juga. Gara-gara ini pula, saya akhirnya berkecimpung di dunia makanan dimana saya menikmati kekerasan tersendiri saat mengolah produk makanan. Tak terasa 30 puluh tahun menjadi koki profesional,” ungkap koki asal New York ini.

Setelah kini lebih sibuk menjadi koki selebriti, Anthony mengaku masih ingin bisa menuangkan kesukaannya pada seni yang menampilkan kekerasan itu. Itulah kemudian pembawa acara “The Parts Unknown” di CNN ini kemudian mengeluarkan novel grafis pertamanya yang berjudul, “Get Jiro: Blood and Sushi,” yang merupakan prekuel dari novel grafis laris Anthony yang sebelumnya, “Get Jiro!”

“Saya ingin bisa terus terlibat dalam tradisi itu. Saya senang melihat darah yang muncrat kemana-mana, sayatan pisau, dan pemandangan yang mengerikan. Buku ini mengkombinasikan dan merefleksikan selera saya,” ujar koki 59 tahun ini.

Namun, sebagai ayah dari Ariane, anak perempuan yang baru berusia 8 tahun, Anthony sadar jika ia harus hati-hati dalam mengekspresikan kesukaannya itu. Ia akui ia lebih sering mengajak anaknya untuk memasak bersama sebagai bagian dari menularkan kesukaan memasak pada sang anak.

“Anak saya tidak akan berdiam diri jika ia melihat daging dan pekerjaan potong-memotong sayur dengan pisau. Saya memang berusaha untuk mengajarkan padanya jika memasak merupakan hal yang menarik. Konsentrasi saya jika sedang memasak dengannya hanya memastikan jarinya tidak terpotong pisau!”

Syanne