Para Ibu, Inilah Manfaat Ikan Bandeng Sebagai Sumber Gizi

By , Senin, 7 September 2015 | 10:46 WIB
Manfaat ikan bandeng sebagai sumber gizi dan kaya omega 3 (Nova)

Selain duri dan rasa khasnya, ternyata manfaat ikan bandeng sebagai sumber gizi baik bagi kesehatan manusia. Berdasarkan informasi dari situs Infopeternakan.com edisi 10 April 2015, Deniarko menuliskan, ikan bandeng kaya gizi.

Menurut pengujian yang telah dilakukan, seperti ditulis Deniarko, manfaat ikan bandeng sebagai sumber gizi memiliki kandungan omega 3 lebih banyak dibandingkan dengan jenis ikan lain.

Pada ikan bandeng, kandungan omega 3 sebesar 14,2 persen, sementara ikan lainnya seperti sardin mengandung 3,9 persen, salmon (2,6 persen), dan tuna (0,2 persen).

Baca: Pindang Bandeng

Asam lemak omega terdiri dari omega 3, 6, dan 9. Omega 3 merupakan jenis lemak tak jenuh ganda yang tidak bisa diproduksi tubuh manusia. Omega 3 penting sebagai asam lemak esensial yang terbentuk dari asam lemak seperti EPA (eicosapentaenoic acid), DHA (docosahexaenoic acid), dan ALA (A-linolenat).

Baca: Bandeng Bumbu Kuning

Jika rajin mengonsumsi makanan dengan kandungan asam lemak seperti terkandung di bandeng setiap hari tanpa berlebihan, hal itu bisa membantu perkembangan otak dan memori anak-anak, mencegah penyakit jantung, menurunkan kadar Kolesterol tinggi, menyehatkan mata, dan mengurangi depresi. Omega 3 baik untuk ibu hamil guna meningkatkan air susu ibu dan kualitasnya. Anak yang dilahirkan pun lebih sehat dan cerdas.

Baca: Bandeng Kukus Bawang Putih

Selain omega 3, kandungan protein pada bandeng sebesar 20,38 persen, lebih tinggi daripada beberapa ikan lain. Mengonsumsi bandeng dapat memenuhi kebutuhan protein tubuh. Tingginya kandungan gizi pada bandeng dapat mencegah penyakit jantung koroner, juga meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca: Pepes Bandeng Presto

Konsumsi rutin ikan bandeng dapat mencegah penyakit kekurangan gizi mikro dan dapat membantu pertumbuhan sistem saraf serta perkembangan otak. Manfaat ikan bandeng lainnya adalah dapat mengurangi risiko hipertensi.

Sumber: Harian Kompas